MAnfaat Wirausaha :
1.menambah daya tampung tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran
2.sebagai generator pembangunan lingkungan dibidang produksi,distribusi,pemeliharaan lingkungan,kesejahteraan dan sebagainya
3.berusaha memberi batuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya
4.berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri,disiplin,jujur,tekun dalam bekerja
5.memberi contoh kepada oranglain bagaimana kita bekerja keras
6.hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
Ciri-ciri jiwa wirausaha :
Percaya diri,berorientasi pada tugas dan hasil,keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi kemasa depan,kreatif inovativ,memiliki tenaga dalam
Menumbuhkan mental wirausaha bisa melalui :
-Komitmen Pribadi
-Lingkungan dan pergaulan yang kondusif
-pendidikan dan pelatihan
-keadaan terpaksa
-proses berkelanjutan
Strategi Mencakup kebijakan
Strategi adalah semua keputusan untuk melakukan perubahan dan mencapai kondisi yang diinginkan perusahaan di masa depan. Hal ini adalah sebagai respon atas perubahan lingkungan bisnis.
Kebijakan adalah tindakan yang dimaksudkan untuk menerjemahkan strategi.
Strategi Yang Sukses harus :
Selaras dengan kondisi persaingan , dan menjawab permasalahan dalam persaingan
Dijalankan dengan penuh kehati-hatian
Realistis, tidak mengada-ngada dan sesuai dengan kemampuan
Strategi Bisnis Berpacu Dengan Perubahan Lingkungan
TUGAS DASAR :
1. Assessment lingkungan eksternal.
2. Mendesain organisasi u/ respon.
3. Menyusun dan menjalankan strategi untuk bersaing
TUJUAN UTAMA :
1. Menahan pesaing di pasar.
2. Memperluas Pangsa Pasar
3. Meningkatkan kinerja
4. Bertahan dan bertumbuh
Perkembangan Strategi Bisnis
-Perencanaan Keuangan
-Perencanaan Perusahaan
-Analisis Industri dan Posisi Persaingan
-Mengeksploitasi keunggulan strategi khusus perusahaan
Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan
1.Strategi perusahaan berkaitan dengan keputusan-keputusan ke mana bisnis seharusnya masuk dan keluar, dan bagaimana perusahaan seharusnya mengalokasikan sumber daya di antara bisnis-bisnis berbeda yang dimasuki-nya.
2.Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya.
Faktor Pemicu
Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang
Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dan sebagainya
Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan
Strategi Pengembangan Usaha Kecil
peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, di samping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting
peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran.
Kewirausahaan dalam hal ini pelatihan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha teramat penting.
kelembagaan. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan.
Tantangan Strategi Bisnis
1. Perubahan fundamental pertama yang mempunyai dampak langsung pada perekonomian nasional, dan usaha kecil nasional, adalah globalisasi dan liberalisasi perdagangan :
-Di pasar domestik, globalisasi menyebabkan terjadinya proses internasionalisasi sistem budaya dengan dampak langsung terhadap perilaku konsumsi masyarakat
-Dari sisi permintaan, konsumen akan membutuhkan barang dan jasa yang makin beragam serta menuntut jaminan kualitas yang lebih tinggi.
-dari sisi penawaran, teknologi berperan makin besar, dan mengubah pola produksi, terutama dengan berkembangnya teknologi informasi yang membuka kemungkinan-kemungkinan yang belum terlihat batas-batasnya
-Pada pasar ekspor, kesempatan untuk memanfaatkan pasar dunia ya ng berkembang karena hilangnya hambatan perdagangan akan makin besar.
2.Perubahan fundamental kedua berkenaan dengan dinamika pembangunan ekonomi nasional itu sendiri, yaitu trans formasi struktur perekonomian dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi agraris ke ekonomi industri.
Wiraswasta berasal dari kata :
wira=berani
swa=sendiri
sta=berdiri
atau
wira=berani
swata=nonpemerintah
wiraswata = orang yang memiliki sifat2 keberanian,keutamaan,keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
wirausaha berasal dari kata :
wira=berani
usaha=kegiatan
wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dengan fungsinya sebagai pelaku inovasi atau pencipta kreasi-kreasi baru.
enterpreneurship = kewirausahaan=proses penciptaan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, managemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada,dan lewat keterampilan komunikasi dan managemen untuk memobilisasi manusia,keuangan, dan sumberdaya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil.(peter kilby)
Enterpreneur=wirausaha=pelaku
Intrapreneurship adalah membangun dan mempertahankan jiwa kewirausahaan dalam diri karyawan pada suatu perusahaan.
Inovasi= kreativitas yang "siimplementasikan", "diterapkan",atau "disadari".
Indikator utama enterpreneur adalah adanya inovasi. Inovasi dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan,termasuk bidang nonkomersil.
kreaqtifitas = kempuan untuk meciptakan sesuatu yang belum ada.
yang diberikan wirausaha :
-produk baru/jasa baru
-lapangan kerja baru
lingkungan kerja yang kreatif
metoda baru untuk melakukan kegiatan bisnis.
Tujuan pokok kewirausahaan:
Menbangun karakter,jiwa,semangat dan nilai-nilai kewirausahaan(enterpreneurship) untuk menciptakan atau membuat seseorang yang ingin bergerak dalam bidang bisnis, sebagi wirausaha(enterpreneur).
Motivasi dibalik Kewirausahaan menurut hasil studi
ada 2 penggolongan
-Interpreneur activity by opportunity Berwirausaha karena melihat adanya peluang
-Enterpreneur activity by necessity Berwirausaha karena terpaksa
"The spirit of enterpreneurship" bukan semangat untuk cepat kaya, namun harus didasari semangat untuk menghasilkan kontribusi yang memberikan solusi bagi masyarakat.
"Adalah semangat untuk mengambil keuntungan tanpa merugikan orang lain, dan semangat untuk menerima kerugian sebagai resiko"
Analisis SWOT dan UKM
Definisi Usaha Kecil
-Small Business Administration Act :
Sebuah perusahaan yang berdiri sendiri, dimiliki dan diselenggarakan sendiri serta tidak dominan dalam bidang operasinya.
-Ebert dan Griffin
Ebert dan Griffin (2000:150) (Definisi lanjutan)
-Usaha kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan usaha ini tidak mendominasi pasar.
-Usaha kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain.
-Yang menjalankan usaha adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
Kriteria Usaha Kecil dari Committee for Economic Development (definisi lanjutan)
-Manajemennya dilakukan secara bebas (berdiri sendiri), biasanya pemilik langsung menjadi manajer.
-Modal berasal dari pemilik atau kelompoknya.
-Daerah operasinya bersifat lokal, si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari tempat usaha. Pemilik dan para pegawai tinggal dalam satu lingkungan perumahan (pemasaran yang dilakukan mungkin tidak lokal).
-Dalam hal usaha ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu usaha dikatakan kecil bila dibandingkan dengan usaha yang sejenis.
UU UMKM 2008
Batasan skala UMKM.
-Usaha yang termasuk usaha mikro yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta rupiah.
-Usaha yang termasuk dalam skala usaha kecil yaitu perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50juta sampai paling banyak Rp. 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan, penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai Rp2 miliar.
-Usaha yang termasuk usaha menengah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai Rp. 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan, penjualan tahunan lebih dari Rp. 2 miliar sampai paling banyak Rp. 50 miliar.
Bentuk usaha kecil dapat dibedakan dengan melihat :
-Cara pengelolaan
-Lokasi
-Luas tempat usaha
-Komoditi yang dijual
-Kepemilikan
-Karyawan
-Teknologi yang digunakan
Ciri usaha kecil (Clifford M. Baumback, Ph.D)
-Manajemen oleh pemilik
-Sangat tergantung pada pribadi seseorang
-Daerah operasinya bersifat lokal
-Permodalannya sangat tergantung pada sumber dari dalam usaha
Perbandingan Ciri-ciri Utama Dari Usaha Kecil Dan Usaha Besar
Usaha Kecil :
-Umumnya dikelola oleh pemiliknya
-Struktur organisasi yang sederhana
-Pemilik mengenal karyawan-karyawannya
-Persentase kegagalan perusahaan tinggi
-Kekurangan manajer-manajer yang ahli
-Modal jangka panjang yang sulit diperoleh
Usaha Besar :
-Biasanya dikelola oleh bukan pemiliknya
-Struktur organisasi yang kompleks
-Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
-Persentase kegagalan perusahan rendah
-Banyak ahli-ahli manajemen
-Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
Analisa SWOT (Strengths “Kekuatan”, Weaknesses “Kelemahan”, Opportunities “Kesempatan”, dan Threats “Ancaman”)
-Analisa SWOT merupakan perangkat yang berguna untuk membantu dalam proses perencanaan strategi.
-Analisa SWOT dapat disusun dalam bentuk matriks.
-Analisa SWOT dilakukan untuk mengetahui kesempatan dan ancaman di lingkungan eksternal dan kekuatan serta kelemahan di lingkungan internal.
Analisis Lingkungan Bisnis
ALB dimaksudkan untuk mencoba mengidentifikasikan peluang (opportunities) bisnis yang perlu dengan segera mendapatkan perhatian eksekutif, dan disaat yang sama diarahkan untuk mengetahui ancaman (threats) bisnis yang perlu mendapatkan antisipasi
2 Jenis Lingkungan Bisnis
-Lingkungan Makro terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik termasuk pemerintah, hukum, sosial budaya dan kependudukan
-Lingkungan Industri
ENTREPRENEURSHIP
-Agar tidak salah pengertian, maka berpijak dari hal inilah dapat dibedakan apa yang disebut :
-“Pedagang, Penjual dan Entrepreneur”
-Pengertian Pedagang adalah Orang yang memproduksi sendiri lalu menjualnya
-Pengertian Penjual belum tentu memproduksi sendiri makanan yang dia jual Pedagang dan Penjual adalah seseorang yang hanya mengambil keuntungan = laba = margin = revenue, yang sifatnya pasti, Contoh kasus :
-Pedagang kue membuat produk dengan jumlah tertentu, sudah pasti akan membeli bahan baku dengan harga pembelian yang jelas terhitung & terukur
-Pedagang tsb menjual kue (produk jadi) dengan harga yang pasti pula sebesar harga pembelian bahan baku (modal) ditambah biaya pengeluaran lain, sehingga harga jual kue dapat ditentukan
-Dari selisih harga beli & harga jual inilah keuntungan / laba dapat diperoleh dengan pasti
-Penjual kue membeli kue seharga Rp. 750,- dan dijual Rp. 1.000,- sehingga memiliki laba Rp. 250,-
Maka penjual kue ini memiliki tingkat resiko rendah, karena memiliki keuntungan & tidak memikirkan kerugian bila penjual kue mendapatkan kue dengan cara konsinyasi (titip jual yang diberikan oleh para pemasok kue)
-Penjual kue biasanya hanya memiliki tempat, pegawai & harga yang lebih tinggi, sedangkan pemasok (supplier) kue memiliki beban resiko tinggi, karena mungkin kuenya tidak laku, mungkin kuenya dikembalikan karena mulai basi / rusak atau berbagai macam alasan penjual mengembalikan kembali kue pada pemasok, dalam kondisi kue yang tidak layak jual / rusak.
DEFINISI
ENTREPRENEUR
ORANG YANG BERANI MENGAMBIL RESIKO DALAM BERUSAHA SECARA MANDIRI (WIRAUSAHA) DAN TIDAK TERIKAT PADA ORANG / LEMBAGA LAIN SECARA PENUH
INTREPRENEUR
ORANG YANG BERANI MENGAMBIL RESIKO TETAPI TERIKAT PADA SUATU MANAJEMEN LAIN (PEKERJA KANTOR)
PEDAGANG
ORANG YANG MEMBUAT PRODUK UNTUK DIJUAL, MEMILIKI TINGKAT RESIKO CUKUP BESAR
PENJUAL
ORANG YANG MELAKUKAN JUAL BELI DENGAN TINGKAT RESIKO KECIL
BUSINESSMAN
KATA LAIN PEDAGANG DAN PENJUAL
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerjasama & bekerja efektif sesuai perintahnya
PENGUSAHA
Adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan & besarnya pendapatan tsb tidak menentu, tergantung kepada laba yang dicapai perusahaan
KARYAWAN
1.KARYAWAN OPERASIONAL
2.KARYAWAN MANAJERIAL
-MANAJER LINI (LINE AUTORITY)
-MANAJER STAF (STAFF AUTORITY)
KARYAWAN
Adalah orang penjual jasa (pikiran & tenaganya) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dulu. Mereka wajib terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan & berhak untuk memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas :
1. KARYAWAN OPERASIONAL
Adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan
2. KARYAWAN MANAJERIAL
Adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya unuk mengerjakan sebagian pekerjaannya & dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan (tangan) orang lain. Karyawan manajerial dibedakan atas
a. MANAJER LINI
Adalah seorang pemimpin yang mempunyai Wewenang Lini (Line Autority) berhak & bertanggungjawab langsung merealisasikan tujuan perusahaan.
b. MANAJER STAF
Adalah pemimpin yang mempunyai Wewenang Staf (Staff Autority) yang berhak memberi saran, pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas-tugas manajer lini
MANAGER atau PEMIMPIN
Adalah seseorang yang menggunakan wewenang & kepemimpinan untuk mengarahkan orang lain serta bertanggungjawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai tujuan
TUGAS & FUNGSI MANAGER
-Memahami misi perusahaan (arah & ruang gerak bisnis)
-Mengantisipasi keadaan, menetukan tujuan, menentukan tindakan, menyiapkan sumber daya
-Mengendalikan penggunaan sumber daya
-Kontingensi = siap menghadapi keadaan yang tidak terduga
Definisi Kewirausahaan, Wirausaha, Wirausahawan
-Roberth D Hisrich dan Michael P. Peter (1995: 6) Kewirausahaan/ entrepreneur merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, social dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
-Joseph Schumpeter dalam Bygrave (1994:1) Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau organisasi bisnis yang baru, ataupun melakukannya dalam bisnis yang sudah ada.
-wirausahawan menurut Ricky Griffin (2006:95) adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama.
SESEORANG DAPAT BERHASIL MENJADI PENGUSAHA JIKA :
1.MENGETAHUI & MAMPU MENGADOPSI LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG KARAKTER YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PENGUSAHA
2.MENGETAHUI & SIAP MENGHADAPI KONSEKUENSI MENJADI SEORANG PENGUSAHA
KARAKTER ENTREPRENEUR
1.MOTIVASI & ORIENTASI PADA HASIL
2.JELI AKAN PELUANG
3.KREATIF & INOVATIF
4.PUNYA INTUISI KUAT
5.CENDERUNG PETUALANG
6.SELALU GELISAH
7.MANDIRI & PROAKTIF
8.KOMUNIKATOR YANG BAIK
9.PANDAI MENILAI RESIKO
FAKTOR PEMBENTUK WIRAUSAHA
-Kemandirian,
-penguasaan pengetahuan & ketrampilan,
-ciri memimpin & sukses,
-kontribusi lingkungan keluarga,
-pendidikan,
-tempat kerja
WATAK WIRAUSAHA
Keyakinan, ketidak-tergantungan, individualitas, optimis, kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan & ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetic & inisiatif, kemampuan mengabil resiko, suka pada tantangan, bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran & kritik, inovatif & kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak, pandangan ke depan, perseptif
CIRI POTENSI KEWIRAUSAHAAN
Kemampuan inisiatif, mentolerir kekurang pastian, suka berprestasi, suka berencana realitis, kepemimpinan berorientasi tujuan, objektif, rasa tanggungjawab tinggi, mampu beradaptasi, organisator & administrator
KONSEKUENSI SEBAGAI PENGUSAHA
1.TERGANTUNG PERMINTAAN PELANGGAN
2.TUGAS DITENTUKAN INISIATIF SENDIRI & FLEKSIBEL
3.TINGKAT TANGGUNGJAWAB TINGGI & LEBAR
4.KESEMPATAN UNTUK EKSPRESI DIRI
5.URUSAN USAHA & RUMAH / PRIBADI SALING BERKAITAN
6.PENGHASILAN TIDAK PASTI
7.MEMILIKI KETIDAKPASTIAN
KONSEKUENSI SEBAGAI PEGAWAI
1.TERGANTUNG BOS
2.TUGAS DITENTUKAN ATASAN, KERJAKAN TUGAS ANDA
3.TANGGUNGJAWAB TERBATAS & JELAS
4.JANGKAUAN PENGARUH TERBATAS
5.JELAS PEMBAGIAN PEKERJAAN ANTARA RUMAH DAN PEKERJAAN
6.PENGHASILAN TETAP & PASTI
7.MEMILIKI KEPASTIAN
CIRI KHAS ORANG INDONESIA
(hasil survey tahun 70-an)
-NEED SOCIAL AFFILIATES = sangat tinggi
-NEED ACHIEVEMENT = rendah
-NEED POWER = tinggi
CIRI-CIRI BERJIWA WIRAUSAHA
Percaya diri, berorientasi tugas & hasil, pengambil resiko tantangan, kepemimpin an, keorsinilan, berorientasi ke masa depan
ISSUE KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMULAI BISNIS
Kenali diri sendiri, pahami bidang bisnis, kuasai aspek pemasaran, kuasai aspek finansial manajemen, persyaratan kompetensi manajerial, pemeliharaan, mempunyai investasi & tujuan jangka panjang
KEY POINT
-KUNCI KEBERHASILAN SEBUAH BISNIS
-PENGEMBANGAN SEBUAH BISNIS
-POTENSI SEBUAH BISNIS UNTUK BERKEMBANG
-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BISNIS
-FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BISNIS
POTENSI SEBUAH BISNIS UNTUK BERKEMBANG
-SUMBER DAYA
KETERSEDIAAN MODAL / DANA, MESIN / ALAT / BANGUNAN
-PENGALAMAN
BERKECIMPUNG DI BISNIS, DI PASAR & DI PRODUKSI MEMINJAM MODAL, MEMANFAATKAN AHLI DARI LUAR
-MANAJEMEN
PENDELEGASIAN KERJA, PERENCANAAN KERJA, PENGONTROLAN KERJA & ANGGARAN BIAYA
-GAGASAN = IDEA
IDEA UNTUK MEMPERBAIKI / MERUBAH & MENGEMBANGKAN DIRI & KAYA AKAN IDEA-IDEA BARU
-KEPEMIMPINAN
AMBISI, GAYA KEPEMIMPINAN, PENGARUH KELUARGA, DERAJAT KESADARAN AKAN STRATEGI
FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BISNIS
-KARAKTER PENGUSAHA
GAYA KEPEMIMPINAN, KEPRIBADIAN, PENGARUH KELUARGA, KUALITAS KETRAMPILAN & JUMLAH KARYAWAN
-KEUANGAN & ASSET
MODAL KERJA, INVESTASI & PEMBAYARAN PELANGGAN, MESIN / ALAT, BANGUNAN, KENDARAAN
-MANAJEMEN
KEMAMPUAN MANAJEMEN, JUMLAH STAF, KUALITAS KETRAMPILAN & JUMLAH KARYAWAN
-MOTIVASI
MOTIVASI & KOMITMEN UNTUK BERUBAH & BERKEMBANG
-KUALITAS
a.KUALITAS DARI PRODUK & PELAYANAN
b.KEPEKAAN PADA SITUASI
c.PERKEMBANGAN DI MASYARAKAT & DUNIA USAHA
FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BISNIS
-SITUASI EKONOMI NASIONAL
TINGKAT INFLASI, BUNGA KREDIT, NILAI MATA UANG, MONOPOLI
-SITUASI SOSIAL POLITIK NASIONAL
PEMILU, SIDANG MPR, PEMILIHAN PRESIDEN, BENCANA ALAM
-BUDAYA
BUDAYA DALAM MASYARAKAT YANG MENDUKUNG WIRAUSAHA
-SITUASI PASAR
TINGKAT PERSAINGAN, PERBANDINGAN SUPPLY & DEMAND (KEBUTUHAN), VOLUME PASAR
-AKSES INFORMASI
INFORMASI PASAR, INFORMASI TEKNOLOGI, INFORMASI MODAL
-PEMERINTAH & LEMBAGA PENDUKUNG
PERATURAN, PERIJINAN, CAMPUR TANGAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN, KONSULTAN PROFESIONAL, LSM, PUSAT LATIHAN
Strategi Mencakup kebijakan
Strategi adalah semua keputusan untuk melakukan perubahan dan mencapai kondisi yang diinginkan perusahaan di masa depan. Hal ini adalah sebagai respon atas perubahan lingkungan bisnis.
Kebijakan adalah tindakan yang dimaksudkan untuk menerjemahkan strategi.
Strategi yang sukses :
•Selaras dengan kondisi persaingan , dan menjawab permasalahan dalam persaingan
•Dijalankan dengan penuh kehati-hatian
•Realistis, tidak mengada-ngada dan sesuai dengan kemampuan
Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan :
•Strategi perusahaan berkaitan dengan keputusan-keputusan ke mana bisnis seharusnya masuk dan keluar, dan bagaimana perusahaan seharusnya mengalokasikan sumber daya di antara bisnis-bisnis berbeda yang dimasuki-nya.
•Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya.
KELEMAHAN BERWIRUSH
-PENDAPATAN TDK PASTI & RISK
-BEKERJA KERAS & WKT/JAM KERJA PANJANG
-KUALITAS HIDUP MSH RENDAH S/D USAHANYA BERHASIL---SBB HRS BERHEMAT
-TANGGUNG JAWAB SANGAT BESAR, BANYAK KEPUTUSAN YANG HARUS DIBUAT WALAU KURANG MENGUASAI PERSOALAN
KEUNTUNGAN BERWIR
-PELUANG U MENCAPAI TUJUAN YANG DIKEHENDAKI
-PELUANG U MENDEMONSTRASIKAN POTENSI SESEORANG SECARA PENUH
-PELUANG U MEMPEROLEH MANFAAT & KEUNT. SECR. MAKSIMAL
-PELUANG U MEMBANTU MASY DG USAHA KONKRIT
MANFAAT
-MENAMBAH DAYA TAMPUNG TENAGA KERJA
-GENERATOR PEMBANGUNAN
-MENJADI CONTOH KPD ANGGOTA MASYARAKAT LAIN
-MENGHORMATI HUKUM DAN PER UU
-MENDIDIK KARY U. MANDIRI
-MENJADI CONTOH BAGAIMANA BEKERJA KERAS
-HIDUP SECARA EFISIEN
-DLL
SIKAP NEGATIF MASYARAKAT THD WIRAUSAHA
-AGRESIF
-EKSPANSIF
-BERSAING
-EGOIS
-TIDAK JUJUR
-KIKIR
-PENGHASILAN TIDAK STABIL
-KURANG TERHORMAT
-PEKERJAAN RENDAH
PANDANGANSEBAGIAN BESAR MASYARAKAT
-MENGINGINKAN ANAKNYA SEKOLAH TINGGI
-SETELAH LULUS PT AKAN BEKERJA MENJADI PNS
-UNTUK APA SEKOLAH TINGGI2 JIKA HANYA MAU MENJADI PEDAGANG
-RATA-RATA LUPA BAHWA SEBAGIAN MASYARAKAT INDONESIA BERAGAMA ISLAM DAN AJARAN NABI MUHAMMAD SAW, BAHWA PEKERJAAN YANG BAIK ADALAH JUAL BELI (BERDAGANG)
Entrepreneur : orang yang menciptakan pekerjaan yang berguna bagi diri sendiri.
Entre ? berasal dari kata entrependere
(bahasa France)
? artinya sebuah usaha yang berani dan penuh resiko (sulit).
Entrepreneur ? orang yang mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu produk yang mempunyai nilai;
? Mencari keuntungan dari peluang yang belum digarap orang lain.
Menurut Peggy & Charles (1999)
Entrepreneur harus memiliki 4 unsur pokok :
1. Kemampuan (IQ & Skill)
? membaca peluang;
? berinovasi;
? mengelola;
? menjual.
2. Keberanian (EQ & Mental)
? mengatasi ketakutan;
? mengendalikan resiko
? keluar dari zona kenyamanan.
3. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
? persistence (ulet), pantang menyerah;
? determinasi (teguh dalam keyakinannya);
? Kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa Anda juga bisa.
4. Kreativitas
? mencari peluang (experiences)
Menurut Edison :
Ada 3 pokok utama yang harus dimiliki :
1. Kenal diri;
2. Percaya diri;
3. Menjual diri.
Entrepreneur :
adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.
Hal-hal yang harus dimiliki Entrepreneur :
? pengetahuan (knowledge);
? kemampuan (skill)
? pengalaman (experiences);
? jaringan (networking);
? informasi (information);
? sumber yang ada (sources) :
uang, bakat, lingkungan, keluarga, dll.
? waktu (time);
? masa depan dan kesempatan (future & opportunity).
pengertian wiraswasta:
WIRA : PRAWIRA
SWA : ATAS KEKUATAN SENDIRI
STA : KEMAMPUAN UNTUK BERDIRI
SEORANG WIRASWASTA ADALAH SEORANG USAHAWAN YG MAMPU BERUSAHA DALAM BIDANG EKONOMI DAN NIAGA
SIFAT YANG PERLU DIMILIKI WIRAUSAHA
KEPRIBADIAN YANG PRODUKTIF YI KEGIATAN YANG MENIMBULKAN ATAU MENINGKATKAN KEGUNAAN
TEMPERAMEN
-MENURUT HIPOCRATES :
-CHOLERIC : PANAS
-SANGUINE : TERLALU OPTIMISTIS
-MELANCHOLIC : PENDIAM
-PHLEGMATIC : TOO SLOW
(TEMPERAMEN INI TIDAK BOLEH DIKATAKAN INI JELEK, ITU JELEK SBB TEMPERAMEN ITU BISA DIIMBANGI DENGAN WATAK).
PRIBADI YANG MENYENANGKAN,SETIAP KATA DAN KALIMATNYA HARUS MEYAKINKAN, SETIAP KEBERATAN HARUS DIJAWAB DENGAN TEPAT DAN MEMUASKAN.MEMBERI PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN KEARAH PROSES LANCARNYA PEMBICARAAN.
Percaya diri,Berorientasi tugas dan hasil,Pengambil resiko,Kepemimpinan,Keorisinilan,Berorientasi ke masa depan
MACAM PROFIL WIRAUSAHA
WOMAN ENTERPREUNER,MINORITY ENTERPREUNER,IMMIGRASI ENTERPREUNER,PART TIME ENTERPREUNER,HOME BASED ENTERPREUNER,FAMILY OWNED BUSSINESS
Catatan untuk berhasil
-Menaklukkan rasa takut ditolak
-Berhenti mencemaskan apa yang dikatakan orang lain
-Belajar memimpin orang
-Bekerja dg bertbagai jenis orang yang berbeda --- sulit dlm bisnis
-Cari organisasi yang mempunyai komitmen mengembangkan orang sebagai manusia ---bukan seorang wiraniaga
ciri2nya : Mempunyai catatan prestasi, Mempunyai peluang bisnis, Mempunyai program pendidikan kajang u. PD, Memp program bimbingan yang kuat, Memp orang2 yang anda hormati dan sukai
MENJADI ENTREPREUNER BERBASIS TEKNOLOGI (TECHNOPREUNER)
Pendahuluan
-Perguruan Tinggi/Universitas senantiasa mengembangkan dalam hal Academic Excellence untuk pendidikan yang intinya adalah :
-Menyediakan kesempatan seluas-luasnya pada civitas academica untuk menjadi individu yang berintegritas, terpercaya, memiliki kemampuan berusaha, berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetensi dengan baik.
-Menghasilkan para lulusan yang dapat menjadi professional yang handal dan dipercaya, pemimpin yang adil, pengusaha yang jujur dan bermartabat, atau pendidik yang cendekia dan mumpuni dalam ilmunya.
-Dari pengembangan kebijakan tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan seorang lulusan dalam karirnya tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan dalam bidang akademik selama masa studi, tetapi juga sangat ditunjang oleh kemampuan non-akademiknya. Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan professional, pengusaha yang jujur dan bermartabat tersebut maka dapat dilakukan program Student Enterpreneurship dengan tujuan sebagai berikut :
*Pemberian kesempatan kepada mahasiswa sebagai bagian dari civitas academia untuk dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan praktek kewirausahaan.
*Mengupayakan lulusan yang dapat menjadi pengusaha yang jujur dan bermartabat.
*Usaha-usaha yang akan ditempuh antara lain melibatkan mahasiswa secara langsung sebagai subjek kegiatan, dan juga menggalang kerjasama dengan pemerintah dan industri, terutama dengan industri kecil dan menengah.
*jiwa kewirausahaan, dan bahkan lebih jauh mempunyai keinginan sungguh-sungguh untuk berwirausaha setelah lulus nanti.
Student Enterpreneurship (Kewirausahaan Mahasiswa)
-Berwirausaha tidak hanya akan bermanfaat bagi pelakunya tapi juga bermanfaat untuk dapat membantu lulusan baru bekerja dan juga pengembangan ekonomi Negara secara makro, terutama melaui kegiatan Usaha Kecil dan Menengah yang justru pada saat ini di Indonesia masih tertinggal. Salah satu akibatnya adalah kekuatan dan daya tahan perekonomian Negara kita menjadi lemah, pemerataan pendapatan masyarakat sulit tercapai.
-Peran Perguruan Tinggi dalam hal menjebatani kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa masih terlalu kecil dan lemah. Dengan kewirausahaan mahasiswa, lulusan diharapkan mampu menciptakan lapangan usaha dan pekerjaan baru baik yang berbasis teknologi maupun kemampuan berwirausaha yang bersifat umum.
-Pelaksanaan kewirausahaan untuk mahasiswa diharapkan diselenggarakan dengan prinsip:
*Pendidikan menuju profesionalisme
*Kompetisi secara bebas
-Pendidikan menuju profesionalisme dilaksanakan dengan penekanan pada praktek wirausaha. Sedangkan prinsip Kompetisi adalah pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh mahasiswa agar berpartisipasi, kemudian dilakukan seleksi.
-Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, kewirausahaan untuk mahasiswa memiliki tahapan :
*Penyadaran
*Pembekalan
*Pelaksanaan (Berwirausaha)
Penyadaran diperlukan karena sebagian besar mahasiswa belum tahu apa pentingnya kewirausahaan. Konsep-konsep utama dilakukan secara meluas kepada seluruh mahasiswa. Pembekalan bertujuan memberikan struktur pengetahuan dan pengalaman yang akan dapat digunakan untuk jangka panjang dan untuk kepentingan yang luas.
Pelaksanaan (Berwirausaha) diharapkan agar menghasilkan wirausahawan-wirausahawan baru yang mampu terjun ke masyarakat bisnis.
Tahapan kegiatan yang dimaksud di atas dan peserta mahasiswa yang terlibat di skemakan sebagai berikut :
MAHASISWAPENYADARAN
(Mhs yang tertarik)PEMBEKALAN
(Mhs yang serius)PELAKSANAAN
(Mhs yang berbakat)Bentuk Usa
Penyandang Dana Investor
TAHAP PENYADARAN
Pada tahap Penyadaran diharapkan 10-20% dari seluruh mahasiswa dapat turut serta berpartisipasi secara aktif sampai kegiatan selesai. Bentuk kegiatan adalah kuliah umum yang diberikan oleh wirausahawan-wirausahawan yang sukses ditingkat nasional. Topic bahasan meliputi pemberian motivasi dengan contoh-contoh pengalaman, baik mengenai hal-hal mendasar yang seharusnya dimiliki seorang entrepreneur, maupun praktek wirausaha di berbagai bidang yang relevan dengan disiplin yang ada di Perguruan Tinggi.
TAHAP PEMBEKALAN
Tahap pembekalan diberikan kepada mahasiswa yang telah sadar dan termotivasi akan pentingnya kewirausahaan. Diharapkan mereka secara serius akan mengikuti pembekalan kewirausahaan dengan garis besar terdiri atas :
-Mengembangkan Rencana Bisnis dan Pengetahuan Aspek Hukum
-Pembuatan proposal Studi Kelayakan Usaha (SKU)
-Analisis Kegiatan Bisnis Perusahaan
-Bentuk kegiatan adalah pelatihan dengan instruktur sebagian besar UNIV atau dari luar. Penyelenggaraan kegiatan berbeda dengan perkuliahan yang dilakukan di bidang akademik. Sifat kegiatan mendorong mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan aplikasi, namun teori yang diberikan tidak seluas dan sedalam di perkuliahan akademik. Pembekalan mengenai manajemen bisnis, pengetahuan aspek hukum dan SKU tetap perlu diberikan untuk memberikan struktur pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk berkembang dikemudian hari. Di dalam analisis Kegiatan Bisnis Perusahaan, mahasiswa melakukan penelusuran laporan tahunan suatu perusahaan ataupun harga saham untuk memberikan evaluasi kebijakan seolah-olah sebagai manajer perusahaan tersebut.
TAHAP PELAKSANAAN (BERWIRAUSAHA)
Ciri khas pada tahap ini adalah kompetisi atau proses seleksi pada mahasiswa yang sudah memahami bekal tentang organisasi kewirausahawan dan telah membuat proposal
Read More..
Jumat, 26 November 2010
Minggu, 21 November 2010
METLIT BAB III
PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
A. APAKAH MASALAH ITU?
Masalah muncul karena adanya
1. KESENJANGAN, yaitu antara :
a. yang SEHARUSNYA dengan yang TERJADI
b. yang DIPERLUKAN dengan yang TERJADI
c. HARAPAN dengan KENYATAAN
2. Pengaduan
Contoh 3.1 Pengaduan kualitas produk oleh konsumen
3. Kompetisi
Contoh 3.2 Persaingan bisnis
1. Masalah Penelitian
Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi
minat dan perhatian peneliti. Terdapat empat kemungkinan tipe masalah dalam
penelitian :
a. Masalah-masalah yang ada pada saat ini di lingkungan organisasi yang
memerlukan solusi.
Contoh 3.3.
Pimpinan suatu perusahaan berdasarkan laporan realisasi penjualan selama periode tertentu mengidentifikasi adanya masalah dalam pencapaian target penjualan produk X, yang selama beberapa periode mengalami penurunan dibandingkan dengan volume yang dianggarkan. Pimpinan perusahaan kemudian memutuskan untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produk X yang tidak menguntungkan.
b. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan.
Contoh 3.4
Manajemen perusahaan menilai bahwa kinerja bagian pengiriman produk kurang
optimal dan perlu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen
perusahaan. Untuk itu, manajemen memutuskan untuk melakukan penelitian
dalam rangka meningkatkan optimalisasi kinerja bagian pengiriman produk.
c. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan
fenomena.
Contoh 3.5
Anggaran sebagai alat perencanaan keuangan suatu perusahaan merupakan pedoman untuk menilai kinerja manajer dan bawahannya dengan cara membandingkan target anggaran dengan realisasinya. Selisih anggaran dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Secara teoritis, selisih anggaran dipengaruhi oleh dua aspek: target anggaran yang ditetapkan dan kinerja manajer dan bawahan. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kedua aspek yang menyebabkan selisih anggaran tersebut.
d. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
Contoh 3.6
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara proses penyusunan anggaran yang melibatkan pimpinan dan bawahan terhadap kinerja individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
Contoh 3.7 Bidang Masalah dan Topik Penelitian
Bidang Masalah
Pemasaran dan Penjualan
Keuangan
Perilaku Organisasional
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Sistem Informasi
Topik
Konsep produk baru
Promosi Penjualan
Perilaku Konsumen
Penilaian saham dan obligasi
Analisis rasio keuangan
Merger dan akuisisi
Motivasi kerja
Gaya kepemimpinan
Budaya organisasi
Standar akuntansi keuangan
Kebijakan dan metode akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
Pengukuran prestasi manajer
Analisis biaya-volume-laba
Pembuatan keputusan investasi
Penerapan Sistem Informasi
Sikap manajemen pengguna
Aplikasi perangkat lunak komputer
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sebenarnya banyak sekali masalah muncul, tidak ada individu maupun organisasi yang tidak mempunyai masalah, tetapi perlu "mata yang terlatih" untuk menemukannya.
Masalah seringkali bisa ditemukan melalui:
1. BACAAN, terutama Laporan Penelitian. Biasanya ada rekomendasi untuk
penelitian lanjutan.
2. DISKUSI, SEMINAR, PERTEMUAN ILMIAH. Hadir para pakar, yang mampu
melihat masalah secara profesional, sehingga ia juga mudah mengidentifikasikan
masalah lainnya.
3. PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS. Para pemegang otoritas, baik dari
pemerintahan maupun dari bidang keilmuan. Mereka harus berhadapan dengan
masalah secara langsung; sehingga mampu melihat masalah secara lebih jelas.
Pemegang otoritas ilmiah karena keahliannya, juga memiliki kemampuan yang
tinggi untuk melihat masalah. Karena itu, jika pemegang otoritas menunjukkan
adanya masalah, berarti bahwa masalah tersebut memang ada, minimal dari sudut
pandang pemegang otoritas.
4. PENGAMATAN SEPINTAS. Ilham yang muncul tiba-tiba karena melihat sesuatu,
tanpa ada rencana untuk menemukan masalah. Contoh penemuan konstruksi
cakar ayam.
5. INTUISI. Masalah yang muncul tiba-tiba, berupa ilham, karena terjadi semacam
"konsolidasi” berbagai informasi, yang berkaitan dengan suatu masalah, sehingga
masalah tersebut bisa terbentuk. Munculnya ilham tidak perlu karena seseorang
sebelumnya melihat sesuatu.
6. PENGALAMAN PRIBADI. Sejarah perkembangan pribadi atau professional
seseorang yang menyebabkannya mampu melihat masalah. Contoh anak
perngusaha kecil bangkrut, kemudian ingin melakukan penelitian tentang
karakteristik usaha kecil yang baik.
C. PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN
Usaha mengidentifikasi masalah biasanya tidak hanya menghasilkan sesuatu masalah. Seringkali masalah yang ditemukan jumlahnya lebih dari satu. Masalah-masalah yang ditemukan tersebut belum tentu seluruhnya cukup layak untuk diteliti, sehingga perlu dipertimbangkan kelayakannya.
Pertimbangan kelayakan masalah untuk diteliti dilakukan melalui dua arah berikut:
1. Pertimbangan dari arah masalahnya.
Melalui pertimbangan ini apakah masalah atau pemecahan masalah bisa memberikan sumbangan terhadap :
• Pengembangan teori, terutama pada bidang-bidang yang relevan dengan
landasan teori yang digunakan.
• Pemecahan masalah-masalah praktis, yang dihadapi dalam kehidupam
manusia.
Karena itu kelayakan bersifat RELATIF, sesuai dengan konteksnya.
Bisa juga muncul pertimbangan lain dalam analisis kelayakan ini, misalnya:
• Apakah data tersedia ?
• Bagaimana masalah itu dinilai dari aspek nilai/norma?
2. Pertimbangan dari arah peneliti/calon peneliti.
Apakah penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan karakteristik peneliti, contohnya :
• Biayanya cukup ?
• Waktu yang tersedia ?
• Alat memadai ?
• Apakah penggunaan teori mencukupi ?
• Apakah penguasaan metoda mencukupi ?
.
D. PERUMUSAN MASALAH
Tidak ada aturan umum yang berlaku mengenai perumusan masalah tetapi disarankan agar :
a. Rumusan masalah hendaknya PADAT DAN JELAS.
b. Rumusan masalah hendaknya bisa memberikan petunjuk tentang pengumpulan
data yang seharusnya dilakukan.
c. Rumusan masalah harus fisibel.
d. Rumusan masalah harus signifikan.
e. Rumusan masalah bersifat etis.
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap terakhir dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti. Kriteria yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan memilih metode pengujian data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan.
Beberapa contoh rumusan masalah penelitian
1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna
dalam proses pengembangan sistem informasi?
2. Bagaimanakah bentuk sistem informasi pengolahan data penjualan produk yang
berjalan di Bagian Internet Data Center Divisi JTP PT.INTI (PERSERO) Bandung?
3. Bagaimana rancangan suatu perangkat lunak berbasis multimedia untuk
mempresentasikan Universitas XYZ kepada masyarakat luar terutama kepada
calon mahasiswa dan apakah perangkat lunak tersebut cukup handal dan efektif untuk presentasi dan promosi dalam artian informasi yang disampaikan mengena pada sasarannya?
4. Bagaimana perancangan antarmuka yang mampu berinteraksi dengan pengguna,
sehingga mahasiswa mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan
dalam program komputer?
Rumusan masalah penelitian tidak harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Beberapa peneliti merumuskan masalah penelitiannya ke dalam bentuk pernyataan tujuan penelitian.
Beberapa contoh rumusan masalah penelitian dalam bentuk pernyataan.
1. Studi ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh antara partisipasi pengguna
dengan kepuasan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu perangkat lunak berbasis
multimedia yang mampu berinteraksi dengan pengguna, sehingga mahasiswa
mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan dalam program
komputer.
3. Suatu analisis mengenai persepsi kepuasan kerja karyawan tetap terhadap
kebijakan manajemen serta persepsi pegawai tetap terhadap pegawai baru di PT.
XYZ.
E. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH
Setelah masalah dirumuskan, perlu dipikirkan langkah-langkah kegiatan yang perlu
dilakukan hingga masalah dapat diselesaikan. Penetapan langkah-langkah ini tidak
mempunyai aturan umum, juga tidak bisa ditemukan/dipelajari melalui buku-
buku/literatur Metodologi Penelitian, sehingga biasanya diselesaikan dengan
menggunakan:
• logika
• common sense
Seringkali perumusan langkah-langkah kegiatan ini dilupakan dalam perencanaan suatu penelitian, yang dirumuskan hanya masalahnya saja, sehingga bisa sangat membingungkan pada saat penelitian akan dilakukan.
Beberapa contoh langkah-langkah penyelesaian masalah:
Contoh 1:
Membuat Kopi Manis.
Contoh 2:
Mempelajari pencarian strategi kebijakan pembinaan industri kecil
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangannya.
Contoh ini memperlihatkan sebuah penelitian yang bersifat "mencari"
(eksploratif).
Perumusan masalah
dan tujuan penelitian
Landasan teori yang
Identifikasi metoda analisis
Metoda SWOT
Identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampukembangan
berkaitan dengan industri
kecil, strategi bisnis, SWOT
analisis, metodologi
penelitian, dsb.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangan industri kecil
Penentuan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Perancangan kuesioner penelitian
Karakteristik Jumlah Metoda Kuesioner
responden responden sampling penelitian
penelitian penelitian
Pengumpulan Data Penelitian
Penentuan faktor eksternal dan internal industri kecil
Faktor eksternal Faktor internal
Usulan strategi pengembangan
industri kecil
Analisis dan usulan strategi
Kesimpuan dan saran
Contoh 3:
Langkah-langkah perancangan perangkat lunak untuk mengatasi
permasalahan pengiriman barang di PT. ABC menggunakan metoda Waterfall.
Studi Pustaka tentang Analisis dan
Rumusan Masalah dan
Tujuan Penelitian
Identifikasi proses bisnis di
Perancangan Sistem Informasi, Proses
Pengembangan Sistem, Basis Data, Bahasa-
bahasa Pemograman, Metodologi penelitian,
d b
Observasi
organisasi/kompleksitas langsung,
sistem organisasi dan wawancara dengan
kebutuhan sistem user, studi
Informasi tentang proses
bisnis, spesifikasi
kebutuhan sistem
Arsitektur Sistem
Penyusunan daftar
isian dan
kuesioner
Pengembangan Model Sistem Informasi
(Metode The Classic life Cycle /
Analisys Design Coding Testing Maintenance
Menganalisais Menterjemah Menterjemah Pengujian Program yang
bahan bahan -kan bahan -kan data/ terhadap dibuat dapat
yang yang pemecahan program disesuaikan
digunakan dianalisis ke masalah yang dibuat dengan
dalam dalam bentuk software keinginan
pembuatan/ yang yang telah pemakai
pengembanga dimengerti dirancang ke
n software (DFD,ERD, dalam bahasa
Struktur pemrograma
Tabel, n
Struktur
Menu)
Analisis dan Implementasi
Kesimpulan & Saran Evaluasi aplikasi aplikasi sistem yang telah
sistem yang dibuat dibuat
Read More..
A. APAKAH MASALAH ITU?
Masalah muncul karena adanya
1. KESENJANGAN, yaitu antara :
a. yang SEHARUSNYA dengan yang TERJADI
b. yang DIPERLUKAN dengan yang TERJADI
c. HARAPAN dengan KENYATAAN
2. Pengaduan
Contoh 3.1 Pengaduan kualitas produk oleh konsumen
3. Kompetisi
Contoh 3.2 Persaingan bisnis
1. Masalah Penelitian
Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi
minat dan perhatian peneliti. Terdapat empat kemungkinan tipe masalah dalam
penelitian :
a. Masalah-masalah yang ada pada saat ini di lingkungan organisasi yang
memerlukan solusi.
Contoh 3.3.
Pimpinan suatu perusahaan berdasarkan laporan realisasi penjualan selama periode tertentu mengidentifikasi adanya masalah dalam pencapaian target penjualan produk X, yang selama beberapa periode mengalami penurunan dibandingkan dengan volume yang dianggarkan. Pimpinan perusahaan kemudian memutuskan untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produk X yang tidak menguntungkan.
b. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan.
Contoh 3.4
Manajemen perusahaan menilai bahwa kinerja bagian pengiriman produk kurang
optimal dan perlu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen
perusahaan. Untuk itu, manajemen memutuskan untuk melakukan penelitian
dalam rangka meningkatkan optimalisasi kinerja bagian pengiriman produk.
c. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan
fenomena.
Contoh 3.5
Anggaran sebagai alat perencanaan keuangan suatu perusahaan merupakan pedoman untuk menilai kinerja manajer dan bawahannya dengan cara membandingkan target anggaran dengan realisasinya. Selisih anggaran dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Secara teoritis, selisih anggaran dipengaruhi oleh dua aspek: target anggaran yang ditetapkan dan kinerja manajer dan bawahan. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kedua aspek yang menyebabkan selisih anggaran tersebut.
d. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
Contoh 3.6
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara proses penyusunan anggaran yang melibatkan pimpinan dan bawahan terhadap kinerja individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
Contoh 3.7 Bidang Masalah dan Topik Penelitian
Bidang Masalah
Pemasaran dan Penjualan
Keuangan
Perilaku Organisasional
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Sistem Informasi
Topik
Konsep produk baru
Promosi Penjualan
Perilaku Konsumen
Penilaian saham dan obligasi
Analisis rasio keuangan
Merger dan akuisisi
Motivasi kerja
Gaya kepemimpinan
Budaya organisasi
Standar akuntansi keuangan
Kebijakan dan metode akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
Pengukuran prestasi manajer
Analisis biaya-volume-laba
Pembuatan keputusan investasi
Penerapan Sistem Informasi
Sikap manajemen pengguna
Aplikasi perangkat lunak komputer
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sebenarnya banyak sekali masalah muncul, tidak ada individu maupun organisasi yang tidak mempunyai masalah, tetapi perlu "mata yang terlatih" untuk menemukannya.
Masalah seringkali bisa ditemukan melalui:
1. BACAAN, terutama Laporan Penelitian. Biasanya ada rekomendasi untuk
penelitian lanjutan.
2. DISKUSI, SEMINAR, PERTEMUAN ILMIAH. Hadir para pakar, yang mampu
melihat masalah secara profesional, sehingga ia juga mudah mengidentifikasikan
masalah lainnya.
3. PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS. Para pemegang otoritas, baik dari
pemerintahan maupun dari bidang keilmuan. Mereka harus berhadapan dengan
masalah secara langsung; sehingga mampu melihat masalah secara lebih jelas.
Pemegang otoritas ilmiah karena keahliannya, juga memiliki kemampuan yang
tinggi untuk melihat masalah. Karena itu, jika pemegang otoritas menunjukkan
adanya masalah, berarti bahwa masalah tersebut memang ada, minimal dari sudut
pandang pemegang otoritas.
4. PENGAMATAN SEPINTAS. Ilham yang muncul tiba-tiba karena melihat sesuatu,
tanpa ada rencana untuk menemukan masalah. Contoh penemuan konstruksi
cakar ayam.
5. INTUISI. Masalah yang muncul tiba-tiba, berupa ilham, karena terjadi semacam
"konsolidasi” berbagai informasi, yang berkaitan dengan suatu masalah, sehingga
masalah tersebut bisa terbentuk. Munculnya ilham tidak perlu karena seseorang
sebelumnya melihat sesuatu.
6. PENGALAMAN PRIBADI. Sejarah perkembangan pribadi atau professional
seseorang yang menyebabkannya mampu melihat masalah. Contoh anak
perngusaha kecil bangkrut, kemudian ingin melakukan penelitian tentang
karakteristik usaha kecil yang baik.
C. PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN
Usaha mengidentifikasi masalah biasanya tidak hanya menghasilkan sesuatu masalah. Seringkali masalah yang ditemukan jumlahnya lebih dari satu. Masalah-masalah yang ditemukan tersebut belum tentu seluruhnya cukup layak untuk diteliti, sehingga perlu dipertimbangkan kelayakannya.
Pertimbangan kelayakan masalah untuk diteliti dilakukan melalui dua arah berikut:
1. Pertimbangan dari arah masalahnya.
Melalui pertimbangan ini apakah masalah atau pemecahan masalah bisa memberikan sumbangan terhadap :
• Pengembangan teori, terutama pada bidang-bidang yang relevan dengan
landasan teori yang digunakan.
• Pemecahan masalah-masalah praktis, yang dihadapi dalam kehidupam
manusia.
Karena itu kelayakan bersifat RELATIF, sesuai dengan konteksnya.
Bisa juga muncul pertimbangan lain dalam analisis kelayakan ini, misalnya:
• Apakah data tersedia ?
• Bagaimana masalah itu dinilai dari aspek nilai/norma?
2. Pertimbangan dari arah peneliti/calon peneliti.
Apakah penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan karakteristik peneliti, contohnya :
• Biayanya cukup ?
• Waktu yang tersedia ?
• Alat memadai ?
• Apakah penggunaan teori mencukupi ?
• Apakah penguasaan metoda mencukupi ?
.
D. PERUMUSAN MASALAH
Tidak ada aturan umum yang berlaku mengenai perumusan masalah tetapi disarankan agar :
a. Rumusan masalah hendaknya PADAT DAN JELAS.
b. Rumusan masalah hendaknya bisa memberikan petunjuk tentang pengumpulan
data yang seharusnya dilakukan.
c. Rumusan masalah harus fisibel.
d. Rumusan masalah harus signifikan.
e. Rumusan masalah bersifat etis.
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap terakhir dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti. Kriteria yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan memilih metode pengujian data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan.
Beberapa contoh rumusan masalah penelitian
1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna
dalam proses pengembangan sistem informasi?
2. Bagaimanakah bentuk sistem informasi pengolahan data penjualan produk yang
berjalan di Bagian Internet Data Center Divisi JTP PT.INTI (PERSERO) Bandung?
3. Bagaimana rancangan suatu perangkat lunak berbasis multimedia untuk
mempresentasikan Universitas XYZ kepada masyarakat luar terutama kepada
calon mahasiswa dan apakah perangkat lunak tersebut cukup handal dan efektif untuk presentasi dan promosi dalam artian informasi yang disampaikan mengena pada sasarannya?
4. Bagaimana perancangan antarmuka yang mampu berinteraksi dengan pengguna,
sehingga mahasiswa mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan
dalam program komputer?
Rumusan masalah penelitian tidak harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Beberapa peneliti merumuskan masalah penelitiannya ke dalam bentuk pernyataan tujuan penelitian.
Beberapa contoh rumusan masalah penelitian dalam bentuk pernyataan.
1. Studi ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh antara partisipasi pengguna
dengan kepuasan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu perangkat lunak berbasis
multimedia yang mampu berinteraksi dengan pengguna, sehingga mahasiswa
mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan dalam program
komputer.
3. Suatu analisis mengenai persepsi kepuasan kerja karyawan tetap terhadap
kebijakan manajemen serta persepsi pegawai tetap terhadap pegawai baru di PT.
XYZ.
E. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH
Setelah masalah dirumuskan, perlu dipikirkan langkah-langkah kegiatan yang perlu
dilakukan hingga masalah dapat diselesaikan. Penetapan langkah-langkah ini tidak
mempunyai aturan umum, juga tidak bisa ditemukan/dipelajari melalui buku-
buku/literatur Metodologi Penelitian, sehingga biasanya diselesaikan dengan
menggunakan:
• logika
• common sense
Seringkali perumusan langkah-langkah kegiatan ini dilupakan dalam perencanaan suatu penelitian, yang dirumuskan hanya masalahnya saja, sehingga bisa sangat membingungkan pada saat penelitian akan dilakukan.
Beberapa contoh langkah-langkah penyelesaian masalah:
Contoh 1:
Membuat Kopi Manis.
Contoh 2:
Mempelajari pencarian strategi kebijakan pembinaan industri kecil
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangannya.
Contoh ini memperlihatkan sebuah penelitian yang bersifat "mencari"
(eksploratif).
Perumusan masalah
dan tujuan penelitian
Landasan teori yang
Identifikasi metoda analisis
Metoda SWOT
Identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampukembangan
berkaitan dengan industri
kecil, strategi bisnis, SWOT
analisis, metodologi
penelitian, dsb.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangan industri kecil
Penentuan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Perancangan kuesioner penelitian
Karakteristik Jumlah Metoda Kuesioner
responden responden sampling penelitian
penelitian penelitian
Pengumpulan Data Penelitian
Penentuan faktor eksternal dan internal industri kecil
Faktor eksternal Faktor internal
Usulan strategi pengembangan
industri kecil
Analisis dan usulan strategi
Kesimpuan dan saran
Contoh 3:
Langkah-langkah perancangan perangkat lunak untuk mengatasi
permasalahan pengiriman barang di PT. ABC menggunakan metoda Waterfall.
Studi Pustaka tentang Analisis dan
Rumusan Masalah dan
Tujuan Penelitian
Identifikasi proses bisnis di
Perancangan Sistem Informasi, Proses
Pengembangan Sistem, Basis Data, Bahasa-
bahasa Pemograman, Metodologi penelitian,
d b
Observasi
organisasi/kompleksitas langsung,
sistem organisasi dan wawancara dengan
kebutuhan sistem user, studi
Informasi tentang proses
bisnis, spesifikasi
kebutuhan sistem
Arsitektur Sistem
Penyusunan daftar
isian dan
kuesioner
Pengembangan Model Sistem Informasi
(Metode The Classic life Cycle /
Analisys Design Coding Testing Maintenance
Menganalisais Menterjemah Menterjemah Pengujian Program yang
bahan bahan -kan bahan -kan data/ terhadap dibuat dapat
yang yang pemecahan program disesuaikan
digunakan dianalisis ke masalah yang dibuat dengan
dalam dalam bentuk software keinginan
pembuatan/ yang yang telah pemakai
pengembanga dimengerti dirancang ke
n software (DFD,ERD, dalam bahasa
Struktur pemrograma
Tabel, n
Struktur
Menu)
Analisis dan Implementasi
Kesimpulan & Saran Evaluasi aplikasi aplikasi sistem yang telah
sistem yang dibuat dibuat
Read More..
METLIT BAB II
Klasifikasi dan Lingkup Penelitian
KLASIFIKASI & LINGKUP PENELITIAN
A. KLASIFIKASI PENELITIAN
Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagasi sudut pandang, diantaranya
berdasarkan:
Bidang Ilmu Tujuan Metode Tingkat Analisis dan
Eksplanasi Jenis Data
• Penelitian • Penelitian • Survei • Deskriptif • Kuantitatif
Eksak Dasar • Ex. Post • Komparatif • Kualitatif
• Penelitian (Murni) Pacto • Asosiatif • Gabungan
Sosial • Penelitian • Eksperimen
Terapan • Naturalistik
• Penelitian Kebijakan
• Penelitian Tindakan
• Penelitian Evaluasi
• Penelitian Sejarah
B. LINGKUP PENELITIAN BISNIS
Penelitian bisnis adalah proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan
objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perbedaan antara
penelitian bisnis dengan penelitian lain terletak pada jenis dan sifat fakta yang diuji.
Fakta dalam penelitian bisnis berkaitan dengan manusia dan usahanya untuk
Klasifikasi dan Lingkup Penelitian
meningkatkan kesejahteraan hidup. Penelitian bisnis berkembang pesat sejalan dengan perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis.
Kemajuan teknologi komputer, komunikasi, transportasi dan manufaktur merupakan faktor utama yang menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan mengarah pada kompetisi bisnis yang ketat dalam skala global. Para manajer, atau secara kolektif disebut manajemen, memerlukan informasi yang valid dan andal untuk mendukung pembuatan keputusan. Penguasaan informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian dan memperoleh keunggulan bersaing.
Fungsi utama manajemen sebagai pembuat keputusan, dan fungsi penyediaan informasi (keuangan) oleh akuntansi, merupakan fungsi-fungsi yang memegang peran penting dalam organisasi bisnis untuk bersaing. Kebutuhan informasi yang valid dan andal sebagai dasar untuk pembuatan keputusan manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk diantaranya penelitian manajemen dan akuntansi.
• Lingkup Penelitian di Bidang Manajemen
Berikut beberapa contoh topik utama dalam lingkup penelitian manajemen
Bisnis Umum Peramalan jangka pendek dan jangka panjang trend bisnis, inflasi
dan penentuan harga, akuisisi, ekspor dan perdagangan internasional, dsb.
Pemasaran dan Potensi pasar, bagian dan segmentasi pasar, karakteristik pasar,
Penjualan konsep produk baru, penjualan, saluran distribusi, promosi
penjualan, perilaku konsumen, dsb.
Keuangan Anggaran, sumber-sumber pembiayaan, modal kerja, investasi,
tingkat bunga dan resiko kredit, biaya modal, penilaian saham
dan obligasi, portofolio, hasil-resiko, rasio-rasio keuangan,
analisis biaya, lembaga keuangan, merger dan akuisisi, dsb.
Manajemen dan Manajemen mutu terpadu, motivasi dan kepuasan kerja, gaya
Perilaku kepemimpinan, produktivitas tenaga kerja, efektivitas
Organisasi organisasional, budaya dan komunikasi organisasi , studi gerak
dan waktu, serikat kerja, dsb.
Sistem Informasi Sistem Informasi Eksekutif, Sistem komunikasi bisnis, sistem
Manajemen pendukung keputusan, aliansi fungsi sistem informasi, personil
sistem informasi, dan pengembangan sistem informasi, dsb.
• Lingkup Penelitian di Bidang Akuntansi
Berikut adalah contoh topik penelitian dalam penelitian akuntansi.
Akuntansi Teori-teori akuntansi, standar akuntansi keuangan, kebijakan dan
Keuangan metode akuntansi, pengukuran dan pengakuan akuntanasi,
sistem pelaporan, rasio-rasio keuangan, dsb.
Investasi dan Efisiensi pasar, saham dan obligasi, penawaran efek perdana,
Pasar Modal pemecahan saham, pengumuman deviden, resiko dan hasil,
institusi bursa efek, reksa dana, pengaruh pajak, insider trading,
dsb.
Akuntansi Anggaran, insentif, pengukuran kinerja, alokasi biaya, penentuan
Manajemen harga pokok, activity based cost, manajemen mutu, just in time, dsb.
Klasifikasi dan Lingkup Penelitian
Auditing Teori audit, opini akuntan, sample audit, resiko audit, EDP audit,
dsb.
Sistem Informasi Desain dan seleksi sistem, penerapan dan evaluasi sistem,
Akuntansi pengujian pengendalian internal, sistem database, expert system,
electronic data interchange, berbagai aplikasi perangkat lunak
tertentu pada bidang manajemen keuangan, audit, proses
pengajaran dan konferensi, dsb.
Pajak Perencanaan pajak, sistem dan tata cara perpajakan, akuntansi
pajak, dsb.
• Linkup Penelitian di Bidang Informatika dan Komputer
Berikut adalah contoh topik penelitian dalam penelitian informatika.
Rekayasa Desain dan seleksi sistem, penerapan dan evaluasi sistem, sistem
Perangkat database, expert system, berbagai aplikasi perangkat lunak, dsb.
Lunak
CIM dan Simulasi sistem, sistem pengendalian berbasis komputer, robotik,
Simulasi CAD/CAM, CAE, CAPP, dsb.
Komputer
Jaringan Sistem operasi, perancangan arsitektur dan jaringan komputer
Komputer (LAN,WAN), dsb.
• Istilah Informatika diturunkan dari bahasa Perancis informatique, yang dalam
bahasa Jerman disebut Informatik.
• Kata ini identik dengan istilah computer science di Amerika Serikat dan computing
science di Inggris.
• Di Indonesia istilah tersebut dikenal sebagai Ilmu Komputer atau Teknik
Informatika. Istilah ini kedua-duanya dipakai di berbagai Perguruan Tinggi di
Indonesia untuk menamai fakultas, jurusan, atau program studi dalam
menjalankan misi akademisnya.
• Teknik Informatika/Ilmu Komputer merupakan ilmu yang mempelajari landasan
teoritis komputasi dan informasi serta penerapannya dalam sistem komputer
termasuk perangkat keras maupun perangkat lunak.
• Ilmu Komputer mencakup beragam topik yang berkaitan dengan komputer,
mulai dari analisis abstrak algoritma sampai subjek yang lebih konkret seperti
bahasa pemrograman, perangkat lunak, dan perangkat keras.
• Pengklasifikasian Ilmu Komputer biasanya mengacu pada Matriks Dennings,
yaitu salah satu matriks penggolongan Ilmu Komputer yang diciptakan oleh
Peter J. Dennings.
• Klasifikasi Ilmu Komputer menurut Dennnings terbagi dalam 12 sub bidang. Ke-
12 subbidang Ilmu Komputer ini adalah:
1. Algoritma dan Struktur Data
2. Bahasa Pemrograman
3. Arsitektur Komputer
4. Sistem Operasi dan Jaringan
5. Software Engineering Komputer
6. Database dan Sistim Retrieval Informasi
7. Artificial Intelligence dan Robotik
8. Grafis
9. Interaksi Komputer dan Manusia
10. Ilmu Komputasi
11. Organizational Informatics
12. Bio Informatik
• Dennings memberi catatan khusus untuk bidang Bio Informatik sebagai
bidang baru yang merupakan gabungan antara Ilmu Komputer dan Biologi,
dan saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
• Kemudian seiring dengan peningkatan ilmu dan teknologi, ada kemungkinan
matriks ini akan mengalami perbaikan lagi di kelak kemudian hari. Baris
dalam matriks Denning ini menggambarkan bidang-bidang dalam ilmu
komputer. Sedangkan kolom pada matriks menggambarkan paradigma
bidang-bidang tersebut, yang direfleksikan dalam tiga hal: Teori (Theory),
Abstraksi (Abstraction), dan Desain (Design).
a. Teori: adalah berlandaskan pada pendekatan matematika, dimana untuk
mendapatkan suatu teori yang valid, harus melalui proses-proses sebagai
berikut.
1) pendefinisian
2) pembuatan teorema
3) pembuktian
4) penginterpretasian hasil
b. Abstraksi: atau pemodelan (modeling), adalah berlandaskan pada metode
eksperimen ilmiah, dimana dalam melakukan invesitigasi terhadap suatu
fenomena, harus melalui proses-proses sebagai berikut.
1) membentuk hipotesis
2) membuat suatu model dan melakukan prediksi
3) mendesain eksperimen dan mengumpulkan data
4) menganalisa hasil
c. Desain: adalah berlandaskan pada pendekatann engineering (teknik),
dimana pada saat mendesain sebuah sistem atau device untuk memecahkan masalah, harus melalui proses-proses sebagai berikut.
1) menyatakan kebutuhan
2) menyatakan spesifikasi
3) melakukan desain dan implementasi sistem
4) melakukan pengujian terhadap sistem
• Dari penjelasan diatas, bisa dipahami bahwa yang bergerak dalam masalah
penelitian ilmu komputer akan banyak berhubungan dengan dua kolom
pertama matriks (Teori dan Abstraksi). Sedangkan yang bergerak dalam
masalah yang lebih teknis dengan memakai pendekatan engineering, akan lebih banyak berkecimpung dalam ruang lingkup dua kolom terakhir matriks (Abstraksi dan Desain).
Teori Abstraksi Desain
Algoritma dan Teori Komputabilitas Algoritma Paralel Program Aplikasi
Struktur Data Teori Komputasi dan Terdistribusi
Kompleks
Komputasi Paralel Algoritma Efisien
Teori Graf dan Optimal
Kriptografi
Algoritma dan Teori
Probabilistik
Bahasa Bahasa Formal dan BNF Bahasa Pemrograman
Pemrograman Automata
Turing Machines
Metode Parsing,
Formal Semantics Compiling, Translator, Kompiler,
Interpretation Interpreter
Arsitektur Aljabar Boolean Arsitektur Produk Hardware (PC,
Nueman Superkomputer, Mesin
Teori Coding Hardware Von Neumann)
Reliability
Teori Switching Finite State Sistem CAD dan
Machine Simulasi Logika
Teori Finite State Model Sirkuit,
Machine Data Path,
Struktur Kontrol
Sistem Operasi Teori Concurrency Manajemen Produk OS (UNIX,
dan Jaringan Memori, Job Windows, Mach, dsb)
Scheduling
Teori Scheduling Model Komputer File dan File Sistem
Terdistribusi
Teori Manajemen Networking Pustaka untuk Utilities
Memori (Protokol, (Editor, Formatter,
Naming, dsb) Linker, dsb)
Software Teori Reliability Metode Bahasa Spesifikasi
Engineering Spesifikasi
Program Verification Metode Metodologi
and Proof Otomatisasi Pengembangan
Pengembangan Software
Program
Temporal Logic Tool Tool untuk
Pengembangan Pengembangan
Software Software
Database dan Relational Aljabar dan Data Model Teknik Pendesainan
Sistim Retrieval Kalkulus Database (Relational,
Informasi Teori Dependency Hierarchical, Network,
dsb)
Teori Concurrency Skima Database Teknik Pendesainan
Performance Analysis Database Sistem (Ingres,
Dbase, Oracle, dsb)
Sorting dan Searching Representasi File Hypertext System
Statistical Inference untu Retrieval
Artificial Teori Logika
Intelligence dan
Robotik Semantik dan Sintatik
Model untuk Natural
Language
Conceptual
Dependency
Kinematics and
Dynamics of Robot
Motion
Grafik Teori Grafik dan Warna
Geometri Dimensi Dua
atau Lebih
Teori Chaos
Human Risk Analysis
Computer
Interaction Cognitive Psychology
Ilmu Komputasi Number Theory
Binary Representation
Teori Quantum
Organizational Organizational Science
Informatics
Decision Sciences
Organizational
Dynamics
Bioinformatik Teori Komputasi
Ilmu Biologi
Medicine
Knowledge Logic Programming
Representation (Prolog)
Metode Pencarian Neural Network
Heuristic
Model Reasoning Sistem Pakar
dan Learning
Model Memori Teknik Pendesaian
Manusia, Software untuk Logic
Autonomous Programming
Learning
Algoritma Pustaka untuk Grafik
Komputer Grafik
Model untuk Grafik Standar
Virtual Reality
Metode Komputer Image Enhacement
Grafik System
Pattern Flight Simulation
Recognition
Sistem CAD Usability Engineering
Discrete Pustaka dan Paket
Approximations, untuk Tool Penelitian
Fast Fourier (Chem, Macsyma,
Transform and Mathematica, Maple,
Poisson Solvers Reduce, dsb)
Backward Error
Propagation
Finite Element
Models,
Model dan Simlasi Management
berhubungan Information Systems
dengan Decision Support
organizational Systems
informatics
Model Komputasi Organic Memory
DNA Kimia Devices
Protipe Retina Proyek Database
dari Silikon Genom Manusia
Model Database Analisa Komputer
Genom Manusia Terhadap Struktur
Enzim untuk Kesehatan
C. KARAKTERISTIK PENELITIAN BISNIS YANG BAIK
Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang kompleks dan beresiko tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan informasi yang lengkap, akurat dan up to date untuk
membuat setiap keputusan. Untuk mendapatkan informasi diperlukan penelitian
yang seksama. Menurut Emory (dalam Sugiyono, 2005), penelitian yang baik
dilakukan sebagai berikut.
1. Masalah penelitian dan tujuan harus dirumuskan dengan betul, jelas, dan
spesifik, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
2. Prosedur penelitian harus dijabarkan secara rinci, sehingga orang lain dapat
memahami, dapat melaksanakan penelitian tersebut dan dapat mengulanginya
tanpa konsultansi dengan penyusunnya.
3. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti dan hati-hati,
sehingga dapat menghasilkan data yang valid, reliable dan objektif.
4. Peneliti harus membuat laporan lengkap, sistematis mengikuti prosedur sesuai
dengan rancangan dan mampu memberikan saran-saran untuk pemecahan
masalah berdasarkan temuannya.
5. Analisis data yang digunakan harus tepat dan mampu membuat generalisasi
yang signifikan.
6. Setiap kesimpulan yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh
melalui penelitian. Jangan membuat kesimpulan berdasarkan pendapat
sendiri.
7. Hasil penelitian akan lebih dipercaya, bila penelitian dilakukan oleh peneliti
yang mempunyai integritas tinggi, berpengalaman, dan telah mempunyai
reputasi.
Read More..
KLASIFIKASI & LINGKUP PENELITIAN
A. KLASIFIKASI PENELITIAN
Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagasi sudut pandang, diantaranya
berdasarkan:
Bidang Ilmu Tujuan Metode Tingkat Analisis dan
Eksplanasi Jenis Data
• Penelitian • Penelitian • Survei • Deskriptif • Kuantitatif
Eksak Dasar • Ex. Post • Komparatif • Kualitatif
• Penelitian (Murni) Pacto • Asosiatif • Gabungan
Sosial • Penelitian • Eksperimen
Terapan • Naturalistik
• Penelitian Kebijakan
• Penelitian Tindakan
• Penelitian Evaluasi
• Penelitian Sejarah
B. LINGKUP PENELITIAN BISNIS
Penelitian bisnis adalah proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan
objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perbedaan antara
penelitian bisnis dengan penelitian lain terletak pada jenis dan sifat fakta yang diuji.
Fakta dalam penelitian bisnis berkaitan dengan manusia dan usahanya untuk
Klasifikasi dan Lingkup Penelitian
meningkatkan kesejahteraan hidup. Penelitian bisnis berkembang pesat sejalan dengan perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis.
Kemajuan teknologi komputer, komunikasi, transportasi dan manufaktur merupakan faktor utama yang menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan mengarah pada kompetisi bisnis yang ketat dalam skala global. Para manajer, atau secara kolektif disebut manajemen, memerlukan informasi yang valid dan andal untuk mendukung pembuatan keputusan. Penguasaan informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian dan memperoleh keunggulan bersaing.
Fungsi utama manajemen sebagai pembuat keputusan, dan fungsi penyediaan informasi (keuangan) oleh akuntansi, merupakan fungsi-fungsi yang memegang peran penting dalam organisasi bisnis untuk bersaing. Kebutuhan informasi yang valid dan andal sebagai dasar untuk pembuatan keputusan manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk diantaranya penelitian manajemen dan akuntansi.
• Lingkup Penelitian di Bidang Manajemen
Berikut beberapa contoh topik utama dalam lingkup penelitian manajemen
Bisnis Umum Peramalan jangka pendek dan jangka panjang trend bisnis, inflasi
dan penentuan harga, akuisisi, ekspor dan perdagangan internasional, dsb.
Pemasaran dan Potensi pasar, bagian dan segmentasi pasar, karakteristik pasar,
Penjualan konsep produk baru, penjualan, saluran distribusi, promosi
penjualan, perilaku konsumen, dsb.
Keuangan Anggaran, sumber-sumber pembiayaan, modal kerja, investasi,
tingkat bunga dan resiko kredit, biaya modal, penilaian saham
dan obligasi, portofolio, hasil-resiko, rasio-rasio keuangan,
analisis biaya, lembaga keuangan, merger dan akuisisi, dsb.
Manajemen dan Manajemen mutu terpadu, motivasi dan kepuasan kerja, gaya
Perilaku kepemimpinan, produktivitas tenaga kerja, efektivitas
Organisasi organisasional, budaya dan komunikasi organisasi , studi gerak
dan waktu, serikat kerja, dsb.
Sistem Informasi Sistem Informasi Eksekutif, Sistem komunikasi bisnis, sistem
Manajemen pendukung keputusan, aliansi fungsi sistem informasi, personil
sistem informasi, dan pengembangan sistem informasi, dsb.
• Lingkup Penelitian di Bidang Akuntansi
Berikut adalah contoh topik penelitian dalam penelitian akuntansi.
Akuntansi Teori-teori akuntansi, standar akuntansi keuangan, kebijakan dan
Keuangan metode akuntansi, pengukuran dan pengakuan akuntanasi,
sistem pelaporan, rasio-rasio keuangan, dsb.
Investasi dan Efisiensi pasar, saham dan obligasi, penawaran efek perdana,
Pasar Modal pemecahan saham, pengumuman deviden, resiko dan hasil,
institusi bursa efek, reksa dana, pengaruh pajak, insider trading,
dsb.
Akuntansi Anggaran, insentif, pengukuran kinerja, alokasi biaya, penentuan
Manajemen harga pokok, activity based cost, manajemen mutu, just in time, dsb.
Klasifikasi dan Lingkup Penelitian
Auditing Teori audit, opini akuntan, sample audit, resiko audit, EDP audit,
dsb.
Sistem Informasi Desain dan seleksi sistem, penerapan dan evaluasi sistem,
Akuntansi pengujian pengendalian internal, sistem database, expert system,
electronic data interchange, berbagai aplikasi perangkat lunak
tertentu pada bidang manajemen keuangan, audit, proses
pengajaran dan konferensi, dsb.
Pajak Perencanaan pajak, sistem dan tata cara perpajakan, akuntansi
pajak, dsb.
• Linkup Penelitian di Bidang Informatika dan Komputer
Berikut adalah contoh topik penelitian dalam penelitian informatika.
Rekayasa Desain dan seleksi sistem, penerapan dan evaluasi sistem, sistem
Perangkat database, expert system, berbagai aplikasi perangkat lunak, dsb.
Lunak
CIM dan Simulasi sistem, sistem pengendalian berbasis komputer, robotik,
Simulasi CAD/CAM, CAE, CAPP, dsb.
Komputer
Jaringan Sistem operasi, perancangan arsitektur dan jaringan komputer
Komputer (LAN,WAN), dsb.
• Istilah Informatika diturunkan dari bahasa Perancis informatique, yang dalam
bahasa Jerman disebut Informatik.
• Kata ini identik dengan istilah computer science di Amerika Serikat dan computing
science di Inggris.
• Di Indonesia istilah tersebut dikenal sebagai Ilmu Komputer atau Teknik
Informatika. Istilah ini kedua-duanya dipakai di berbagai Perguruan Tinggi di
Indonesia untuk menamai fakultas, jurusan, atau program studi dalam
menjalankan misi akademisnya.
• Teknik Informatika/Ilmu Komputer merupakan ilmu yang mempelajari landasan
teoritis komputasi dan informasi serta penerapannya dalam sistem komputer
termasuk perangkat keras maupun perangkat lunak.
• Ilmu Komputer mencakup beragam topik yang berkaitan dengan komputer,
mulai dari analisis abstrak algoritma sampai subjek yang lebih konkret seperti
bahasa pemrograman, perangkat lunak, dan perangkat keras.
• Pengklasifikasian Ilmu Komputer biasanya mengacu pada Matriks Dennings,
yaitu salah satu matriks penggolongan Ilmu Komputer yang diciptakan oleh
Peter J. Dennings.
• Klasifikasi Ilmu Komputer menurut Dennnings terbagi dalam 12 sub bidang. Ke-
12 subbidang Ilmu Komputer ini adalah:
1. Algoritma dan Struktur Data
2. Bahasa Pemrograman
3. Arsitektur Komputer
4. Sistem Operasi dan Jaringan
5. Software Engineering Komputer
6. Database dan Sistim Retrieval Informasi
7. Artificial Intelligence dan Robotik
8. Grafis
9. Interaksi Komputer dan Manusia
10. Ilmu Komputasi
11. Organizational Informatics
12. Bio Informatik
• Dennings memberi catatan khusus untuk bidang Bio Informatik sebagai
bidang baru yang merupakan gabungan antara Ilmu Komputer dan Biologi,
dan saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
• Kemudian seiring dengan peningkatan ilmu dan teknologi, ada kemungkinan
matriks ini akan mengalami perbaikan lagi di kelak kemudian hari. Baris
dalam matriks Denning ini menggambarkan bidang-bidang dalam ilmu
komputer. Sedangkan kolom pada matriks menggambarkan paradigma
bidang-bidang tersebut, yang direfleksikan dalam tiga hal: Teori (Theory),
Abstraksi (Abstraction), dan Desain (Design).
a. Teori: adalah berlandaskan pada pendekatan matematika, dimana untuk
mendapatkan suatu teori yang valid, harus melalui proses-proses sebagai
berikut.
1) pendefinisian
2) pembuatan teorema
3) pembuktian
4) penginterpretasian hasil
b. Abstraksi: atau pemodelan (modeling), adalah berlandaskan pada metode
eksperimen ilmiah, dimana dalam melakukan invesitigasi terhadap suatu
fenomena, harus melalui proses-proses sebagai berikut.
1) membentuk hipotesis
2) membuat suatu model dan melakukan prediksi
3) mendesain eksperimen dan mengumpulkan data
4) menganalisa hasil
c. Desain: adalah berlandaskan pada pendekatann engineering (teknik),
dimana pada saat mendesain sebuah sistem atau device untuk memecahkan masalah, harus melalui proses-proses sebagai berikut.
1) menyatakan kebutuhan
2) menyatakan spesifikasi
3) melakukan desain dan implementasi sistem
4) melakukan pengujian terhadap sistem
• Dari penjelasan diatas, bisa dipahami bahwa yang bergerak dalam masalah
penelitian ilmu komputer akan banyak berhubungan dengan dua kolom
pertama matriks (Teori dan Abstraksi). Sedangkan yang bergerak dalam
masalah yang lebih teknis dengan memakai pendekatan engineering, akan lebih banyak berkecimpung dalam ruang lingkup dua kolom terakhir matriks (Abstraksi dan Desain).
Teori Abstraksi Desain
Algoritma dan Teori Komputabilitas Algoritma Paralel Program Aplikasi
Struktur Data Teori Komputasi dan Terdistribusi
Kompleks
Komputasi Paralel Algoritma Efisien
Teori Graf dan Optimal
Kriptografi
Algoritma dan Teori
Probabilistik
Bahasa Bahasa Formal dan BNF Bahasa Pemrograman
Pemrograman Automata
Turing Machines
Metode Parsing,
Formal Semantics Compiling, Translator, Kompiler,
Interpretation Interpreter
Arsitektur Aljabar Boolean Arsitektur Produk Hardware (PC,
Nueman Superkomputer, Mesin
Teori Coding Hardware Von Neumann)
Reliability
Teori Switching Finite State Sistem CAD dan
Machine Simulasi Logika
Teori Finite State Model Sirkuit,
Machine Data Path,
Struktur Kontrol
Sistem Operasi Teori Concurrency Manajemen Produk OS (UNIX,
dan Jaringan Memori, Job Windows, Mach, dsb)
Scheduling
Teori Scheduling Model Komputer File dan File Sistem
Terdistribusi
Teori Manajemen Networking Pustaka untuk Utilities
Memori (Protokol, (Editor, Formatter,
Naming, dsb) Linker, dsb)
Software Teori Reliability Metode Bahasa Spesifikasi
Engineering Spesifikasi
Program Verification Metode Metodologi
and Proof Otomatisasi Pengembangan
Pengembangan Software
Program
Temporal Logic Tool Tool untuk
Pengembangan Pengembangan
Software Software
Database dan Relational Aljabar dan Data Model Teknik Pendesainan
Sistim Retrieval Kalkulus Database (Relational,
Informasi Teori Dependency Hierarchical, Network,
dsb)
Teori Concurrency Skima Database Teknik Pendesainan
Performance Analysis Database Sistem (Ingres,
Dbase, Oracle, dsb)
Sorting dan Searching Representasi File Hypertext System
Statistical Inference untu Retrieval
Artificial Teori Logika
Intelligence dan
Robotik Semantik dan Sintatik
Model untuk Natural
Language
Conceptual
Dependency
Kinematics and
Dynamics of Robot
Motion
Grafik Teori Grafik dan Warna
Geometri Dimensi Dua
atau Lebih
Teori Chaos
Human Risk Analysis
Computer
Interaction Cognitive Psychology
Ilmu Komputasi Number Theory
Binary Representation
Teori Quantum
Organizational Organizational Science
Informatics
Decision Sciences
Organizational
Dynamics
Bioinformatik Teori Komputasi
Ilmu Biologi
Medicine
Knowledge Logic Programming
Representation (Prolog)
Metode Pencarian Neural Network
Heuristic
Model Reasoning Sistem Pakar
dan Learning
Model Memori Teknik Pendesaian
Manusia, Software untuk Logic
Autonomous Programming
Learning
Algoritma Pustaka untuk Grafik
Komputer Grafik
Model untuk Grafik Standar
Virtual Reality
Metode Komputer Image Enhacement
Grafik System
Pattern Flight Simulation
Recognition
Sistem CAD Usability Engineering
Discrete Pustaka dan Paket
Approximations, untuk Tool Penelitian
Fast Fourier (Chem, Macsyma,
Transform and Mathematica, Maple,
Poisson Solvers Reduce, dsb)
Backward Error
Propagation
Finite Element
Models,
Model dan Simlasi Management
berhubungan Information Systems
dengan Decision Support
organizational Systems
informatics
Model Komputasi Organic Memory
DNA Kimia Devices
Protipe Retina Proyek Database
dari Silikon Genom Manusia
Model Database Analisa Komputer
Genom Manusia Terhadap Struktur
Enzim untuk Kesehatan
C. KARAKTERISTIK PENELITIAN BISNIS YANG BAIK
Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang kompleks dan beresiko tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan informasi yang lengkap, akurat dan up to date untuk
membuat setiap keputusan. Untuk mendapatkan informasi diperlukan penelitian
yang seksama. Menurut Emory (dalam Sugiyono, 2005), penelitian yang baik
dilakukan sebagai berikut.
1. Masalah penelitian dan tujuan harus dirumuskan dengan betul, jelas, dan
spesifik, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
2. Prosedur penelitian harus dijabarkan secara rinci, sehingga orang lain dapat
memahami, dapat melaksanakan penelitian tersebut dan dapat mengulanginya
tanpa konsultansi dengan penyusunnya.
3. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti dan hati-hati,
sehingga dapat menghasilkan data yang valid, reliable dan objektif.
4. Peneliti harus membuat laporan lengkap, sistematis mengikuti prosedur sesuai
dengan rancangan dan mampu memberikan saran-saran untuk pemecahan
masalah berdasarkan temuannya.
5. Analisis data yang digunakan harus tepat dan mampu membuat generalisasi
yang signifikan.
6. Setiap kesimpulan yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh
melalui penelitian. Jangan membuat kesimpulan berdasarkan pendapat
sendiri.
7. Hasil penelitian akan lebih dipercaya, bila penelitian dilakukan oleh peneliti
yang mempunyai integritas tinggi, berpengalaman, dan telah mempunyai
reputasi.
Read More..
Metlit BAB I
A. MAKNA PENELITIAN
Penelitian, kata dasarnya adalah teliti yang artinya cermat atau seksama. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), penelitian dapat merupakan pemeriksaan yang
teliti atau penyelidikan. Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban
(Sekaran, 1994:4). Kata sistematis dan terorganisasi menunjukkan bahwa untuk
mencapai tujuannya penelitian menggunakan cara-cara atau prosedur tertentu yang
diatur dengan baik.
1. Mengapa penelitian dilakukan atau apa tujuan penelitian?
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-
fakta atau fenomena secara lebih mendalam. Perhatian dan pengamatan terhadap
fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan
suatu pertanyaan masalah. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yang
sistematis untuk
a. memecahkan permasalahan atau menjawab pertanyaan penelitian (tujuan
jangka pendek/tujuan praktis).
b. mengembangkan pengetahuan (tujuan jangka panjang).
2. Karakteristik Penelitian
Ada tiga faktor yang merupakan karakteristik penelitian: tujuan penelitian, metode
penelitian, dan hubungan antara penelitian dan ilmu.
Disamping aspek motivasi dan
tujuan penelitian, peneliti perlu mempelajari Metodologi Penelitian.
Metodologi berasal dari kata method yang berarti cara atau suatu prosedur, dan logos
atau ilmu. Menurut para ahli, penggunaan metodologi penelitian dianggap baik
apabila seorang peneliti mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi,
merumuskan masalah tersebut secara tepat, menentukan prosedur penelitian yang
digunakan secara rinci sehingga memungkinkan peneliti lain, kalau perlu, bisa
mengulangi penelitian yang sama, menggunakan desain yang tepat serta melaporkan
hasil-hasilnya dengan menggunakan metoda yang dapat dipertanggungjawabkan
B. SIKAP ILMIAH
1. Bagaimana Memilih Pengetahuan yang Benar?
Terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapat/mencapai kebenaran:
a. Pendekatan non ilmiah.
b. Pendekatan ilmiah.
a. Pendekatan non ilmiah
Pendekatan non ilmiah merupakan usaha pencarian kebenaran/pengetahuan tanpa
melewati tata tertib pendekatan ilmiah. Pendekatan non ilmiah ini biasanya dilakukan
dengan cara berikut: menggunakan akal sehat, menggunakan prasangka, menggunakan
intuisi, suatu penemuan kebetulan dan coba-coba, serta pendapat otoritas ilmiah dan
pikiran kritis.
1) Menggunakan akal sehat
Akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis manusia.
Contoh 1.1
• Karena sinar matahari bisa membunuh kuman, maka orang yang sakit agar
sembuh di jemur di bawah sinar matahari. Alasannya adalah kuman
menyebabkan orang sakit.
• Menurut akal sehat, banyak pendidik meyakini bahwa hukuman adalah
alat utama dalam pendidikan. Namun berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam
pendidikan, melainkan ganjaran.
Kelemahan pencarian kebenaran/pengetahuan dengan cara menggunakan
akal sehat adalah kecenderungan untuk melakukan generalisasi. Dari contoh
1.1, diketahui bahwa tidak semua orang sakit disebabkan oleh kuman atau hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan.
2) Menggunakan prasangka
Penggunaan prasangka biasanya dilakukan apabila pencapaian tujuan secara
akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Dengan
menggunakan prasangka, orang cenderung mempersempit pengamatannya.
Contoh 1.2
• Ketika terjadi pemboman lagi di Aceh, orang-orang GAM ditangkapi.
Alasannya adalah karena GAM adalah organisasi pengacau keamanan di
Aceh, maka setiap ada pemboman pasti dilakukan GAM.
Kelemahan dengan cara ini adalah orang cenderung mempersempit
pengamatan dan cenderung mengkambinghitamkan orang lain. Dari contoh
1.2, hanya GAM yang diperhatikan gerak-geriknya dan aparat keamanan menganggap GAM adalah penyebab terjadinya kekacauan keamanan di Aceh padahal aparat keamanan yang kerjanya kurang baik.
3) Pendekatan intuitif
Mengambil kesimpulan/menetukan pendapat melalui proses yang tidak disadari/tidak dipikirkan langkah-langkahnya terlebih dahulu. Di sini tidak ada langkah-langkah sistematis dan terkendali.
Contoh 1.3
• Pemilihan lokasi bisnis yang dilakukan seorang wirausahawan seringkali
menggunakan intuisi.
• Banyak yang menentukan calon pasangan hidupnya didasarkan atas
intuisinya.
4) Penemuan secara kebetulan dan coba-coba.
Dalam sejarah manusia, banyak penemuan diperoleh secara kebetulan/tanpa rencana.
Contoh 1.4
• Penemuan kina sebagai obat malaria.
• Penemuan hukum Newton.
• Penemuan kue brownies.
Walaupun penemuan-penemuan yang diperoleh ini sangat berguna, akan tetapi penemuan ini bukan didapatkan melalui pendekatan ilmiah.
5) Pendapat otoritas ilmiah
Otoritas ilmiah adalah orang yang biasanya menempuh pendidikan formal
tinggi dan/atau punya pengalaman cukup banyak. Pendapat mereka sering
diterima tanpa diuji lebih dahulu karena dipandang benar. Tetapi pendapat
otoritas tidak selamanya benar, karena tidak berdasarkan penelitian tetapi atas
pemikiran logis.
Contoh 1.5
• Pergantian Presiden akan memberikan sentimen positif pada pasar saham
dan mata uang.
• Apa yang dikatakan oleh Gus Dur seringkali dianggap sebagai informasi
benar oleh para pendukungnya.
b. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan pencarian kebenaran atau pengetahuan didasarkan atas ciri-ciri keilmuan (rasional, empiris, dan sistematis) dan dibangun didasarkan atas teori tertentu.
1. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh panca indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
3. Sistematis berarti menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
Setiap usaha yang dinyatakan sebagai usaha ilmiah harus didasarkan atas sistem dan metode tertentu yang menjadi pedoman disebut metode ilmiah. Dengan demikian, upaya mencari kebenaran dengan pendekatan ilmiah dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah yang teratur dan sistematis.
Proses pencarian kebenaran/pengetahuan menggunakan metode ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk teori, menggunakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Kriteria metoda ilmiah harus dilakukan: berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran obyektif, dan menggunakan teknik kuantifikasi.
C. PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan. Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang mengandung unsur-unsur ilmiah atau keilmuan dalam aktivitasnya. Unsur-unsur yang penting dalam penelitian ilmiah adalah observasi dan nalar (reasoning).
Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang sistematik, terkontrol, empiris dan
kritis tentang fenomena-fenomena alami, dipandu oleh teori-teori dan hipotesis
tentang hubungan yang diduga terdapat diantara fenomena-fenomena tersebut.
Penelitian ilmiah dapat merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan.
Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah dengan tujuan mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.
1. Syarat Melakukan Penelitian Ilmiah
Diperlukan paling tidak dua syarat agar penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan
baik:
a. Memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek
penelitian.
Contoh 1.6
• Jika seseorang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan
pemasaran, maka ia harus mempelajari dan memahami konsep dan teori
pemasaran.
• Jika seseorang ingin melakukan penelitian/membuat tugas akhir yang
berkaitan dengan perancangan aplikasi sistem informasi inventori barang,
maka ia harus mempelajari dan memahami konsep perancangan sistem
informasi, bahasa program yang akan digunakan, serta teori dan konsep
inventori barang.
b. Menguasai metodologi penelitian (pengetahuan tentang berbagai metoda yang
digunakan dalam penelitian ilmiah). Agar penelitian yang dilakukan sesuai
dengan harapan dan tujuan, seorang peneliti harus menguasai metodologi
penelitian yang dilakukan.
Contoh 1.7
• Metode penelitian yang digunakan dalam bidang rekayasa (engineering),
misalnya perancangan sistem informasi seringkali mempunyai perbedaan
dengan metode penelitian yang digunakan dalam bidang manajemen atau
sosial.
D. KONSEP ILMU PENGETAHUAN
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan konsep yang sulit didefinisikan dengan batas-batas
yang jelas. Cakupannya luas serta batas-batasnya kabur. Fungsi ilmu pengetahuan
juga sering tidak terdefinisikan dengan pasti dan sering dinyatakan secara
berbeda-beda.
Ilmu pengetahuan mencoba menjelaskan fenomena/fakta untuk memahami
hakekat suatu objek, atau mendapatkan pengetahuan tentang objek tersebut.
Pemahamannya dilakukan melalui observasi/pengamatan terhadap objek.
Hasilnya merupakan sekumpulan fakta/fenomena yang dapat dibuktikan secara
empiris, yaitu dapat diamati langsung oleh manusia dengan menggunakan panca
inderanya.
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan teori-teori. Masing-masing teori berguna untuk menjelaskan hubungan antar fakta. Hubungan antar fakta diamati secara empiris dan apa adanya tanpa memperhatikan apakah hubungan-hubungan tersebut indah, bagus, atau baik secara etis. Dengan demikian ilmu pengetahuan harus jujur, bebas nilai, dan objektif.
Akan tetapi dalam prakteknya, penggunaan ilmu pengetahuan tidak bebas nilai.
Dalam hal ini, seorang ilmuan dapat mempunyai rasa tanggung jawab
kemanusiaan, misalnya dengan mencegah penemuannya disalahgunakan untuk
maksud-maksud buruk. Karena objektif, ilmu pengetahuan harus terbuka, agar
bebas dari nilai-nilai pribadi dan juga harus terbuka untuk semua orang. Karena
terbuka, ilmu pengetahuan jadi bersifat jelas, mulai dari awal penelitian sampai
penarikan kesimpulan.
Kesimpulannya adalah bahwa Ilmu Pengetahuan harus mempunyai ciri-ciri berikut, yaitu terstruktur secara sistematis, merupakan hasil observasi empiris, bersifat objektif, jelas dan dapat diuji secara terbuka oleh semua orang.
2. Pola Dalam Kegiatan Berpikir
Ilmu Pengetahuan merupakan hasil kegiatan berpikir, baik dari hasil kegiatan berpikir rasional dan kegiatan berpikir empiris.
a. Apakah kegiatan berpikir rasional itu?
Kebenaran sebagai dasar ilmu pengetahuan yang didapat dari pemikiran
manusia secara rasional (menggunakan rasio atau akal), tanpa bukti nyata di
lapangan.
Contoh 1.8
• Terdapat tiga bilangan real a, b, dan c.
Jika a > b dan b > c, maka a > c.
(misalkan bilangan tersebut adalah 2,5, dan 10. Jika 10 > 5 dan 5 > 2, maka
10 > 2)
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode hisab (perhitungan).
Kelemahan berpikir rasional adalah cenderung sulit untuk memperoleh kata sepakat tentang kebenaran, karena setiap orang cenderung hanya percaya menurut kebenaran yang pasti menurut diri sendiri.
Contoh 1.9
• Contoh kelemahan berpikir rasional adalah pendapat 6 orang yang buta
tentang gajah.
b. Apakah Kegiatan Berpikir Empiris Itu?
Karena kelemahan berpikir rasional, muncul pola berpikir lain yang
berlawanan, yaitu berpikir empiris yang menganjurkan agar
kebenaran/pengetahuan dicari dari kenyataan/alam. (Pemikiran ini
dipelopori Sir Francis Bacon).
Contoh 1.10
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode ru’yat (melihat hilal).
Akan tetapi empirisme mempunyai kelemahan, diantaranya :
1) Kadang-kadang fakta yang ada tidak mempunya arti, sehingga tidak bisa
ditafsirkan.
2) Fakta yang sama bisa diartikan secara berbeda (dari persepsi individu).
3) Kadang-kadang yang diketahui hanya sebagian fakta, sehingga kumpulan
fakta tidak merupakan pengetahuan yang utuh tentang obyek.
Berangkat dari kelemahan masing-masing kegiatan berpikir tersebut, akhirnya muncul gagasan untuk menggabungkan rasionalisme dan empirisme, yang disebut Metode Keilmuan. Dalam hal ini Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran logis, sedangkan Empirisme memberikan kerangka pengujian untuk memastikan kebenaran.
3. Proses Kegiatan Keilmuan
Jika a > b dan b > c, maka a > c.
(misalkan bilangan tersebut adalah 2,5, dan 10. Jika 10 > 5 dan 5 > 2, maka
10 > 2)
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode hisab (perhitungan).
Kelemahan berpikir rasional adalah cenderung sulit untuk memperoleh kata sepakat tentang kebenaran, karena setiap orang cenderung hanya percaya menurut kebenaran yang pasti menurut diri sendiri.
Contoh 1.9
• Contoh kelemahan berpikir rasional adalah pendapat 6 orang yang buta
tentang gajah.
b. Apakah Kegiatan Berpikir Empiris Itu?
Karena kelemahan berpikir rasional, muncul pola berpikir lain yang
berlawanan, yaitu berpikir empiris yang menganjurkan agar
kebenaran/pengetahuan dicari dari kenyataan/alam. (Pemikiran ini
dipelopori Sir Francis Bacon).
Contoh 1.10
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode ru’yat (melihat hilal).
Akan tetapi empirisme mempunyai kelemahan, diantaranya :
1) Kadang-kadang fakta yang ada tidak mempunya arti, sehingga tidak bisa
ditafsirkan.
2) Fakta yang sama bisa diartikan secara berbeda (dari persepsi individu).
3) Kadang-kadang yang diketahui hanya sebagian fakta, sehingga kumpulan
fakta tidak merupakan pengetahuan yang utuh tentang obyek.
Berangkat dari kelemahan masing-masing kegiatan berpikir tersebut, akhirnya muncul gagasan untuk menggabungkan rasionalisme dan empirisme, yang disebut Metode Keilmuan. Dalam hal ini Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran logis, sedangkan Empirisme memberikan kerangka pengujian untuk memastikan kebenaran.
3. Proses Kegiatan Keilmuan
Tujuan kegiatan keilmuan adalah mencari/menguji kerangka pemikiran logis (disebut juga Teori, Hukum, Asas, Kaidah, dan sebagainya) yang bersifat umum. Sifat umum diperlukan agar kerangka pemikiran logis itu dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai gejala dengan macam-macam objek yang berbeda
Salah satu cara menarik kesimpulan bersifat umum adalah PROSES INDUKSI, yaitu menarik kesimpulan bersifat umum dari kasus-kasus individual.
Contoh 1.11
• Agus adalah seorang sales eksekutif kartu kredit sebuah bank swasta. Hasil
penjualan Agus terendah diantara rekan-rekan kerjanya. Dari sini dapat ditarik
kesimpulan (hipotesis) bahwa permasalahannya adalah ia kurang aktif
mengunjungi calon nasabahnya. Hal ini menimbulkan pula hipotesis berbeda
atas bukti-bukti lain, seperti:
a) Kemampuan menjual Agus rendah, sehingga efektivitas penjualan
menurun.
b) Agus kurang berbakat bekerja di pemasaran bank.
c) dsb.
Penarikan kesimpulan harus memenuhi persyaratan tertentu. Kesimpulan harus
bersifat umum dan dapat memperhitungkan pengaruh dari faktor kebetulan. Oleh
karena itu, digunakan STATISTIKA. Statistika dapat digunakan untuk
menghitung besarnya peran faktor kebetulan dalam penarikan kesimpulan,
memberikan jalan untuk sampai pada kesimpulan terhadap objek-objek yang jumlahnya terbatas, dan mengukur derajat hubungan antara faktor-faktor yang melandasi suatu masalah.
Konsep lain dalam kegiatan keilmuan adalah PROSES DEDUKSI, yaitu penarikan kesimpulan bersifat individual dari pernyataan/kerangka berpikir logis yang bersifat umum.
Contoh 1.12
Premis 1: Semua pegawai Politeknik rajin bekerja. Premis 2: Rizal seorang pegawai Politeknik.
Premis 3: Rizal rajin bekerja.
Dalam proses Deduksi digunakan logika untuk menerapkan pernyataan bersifat umum. Logika akhirnya menjadi Matematika.
Dalam proses kegiatan keilmuan, Fenomena/Fakta digunakan untuk:
a. Merumuskan teori baru.
b. Menguji teori yang sudah ada.
Fenomena/Fakta diperoleh dari Observasi/Pengamatan, yang harus dilakukan
dengan Metode Pengamatan tertentu. Intensitas suatu gejala/fakta yang diteliti
diukur dengan Metode Pengukuran, yang juga dapat digunakan untuk mengukur
hubungan gejala tersebut dengan gejala yang lain secara kuantitatif - agar
ketelitian bisa lebih tinggi.
Dunia keilmuan terbagi menjadi Dunia Rasional dan Dunia Empiris. Dalam dunia rasional, Teori dikembangkan menjadi Hipotesis ataupun diaplikasikan dengan bertumpu pada Logika ataupun Matematika. Di dalam dunia empiris, Hipotesis digunakan sebagai dasar untuk menetapkan Cara Pengamatan ataupun Cara Pengukuran yang akhirnya memberikan Fenomena/Fakta.
Dengan Statistika, dilakukan penarikan kesimpulan tentang fenomena/fakta
secara induktif, baik untuk merumuskan teori yang baru ataupun menguji teori
yang lama.
E. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian, terutama ilmu-ilmu sosial, merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi:
1. Paradigma Kuantitatif .
Paradigma kuantitatif (penelitian kuantitatif) disebut juga dengan paradigma
tradisional, positivis, eksperimental atau empiris. Penelitian kuantitatif menekankan pengujian teori melalui pengukuran variabel dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Contoh 1.13
Penelitian dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif.
2. Paradigma Kualitatif
Paradigma kualitatif (penelitian kualitatif) disebut juga dengan pendekatan
konstruktifis, naturalis atau pendekatan interpretatif. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang holistik, kompleks dan rinci.
Contoh 1.14
Penelitian dengan pendekatan induktif yang bertujuan untuk menyusun konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.
Perbedaan antara paradigma kuantitatif dan paradigm kualitatif terletak pada asumsiasumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan mempengaruhi strategi dan desain penelitian.
F. KRITERIA PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah mempunyai kriteria tertentu, yaitu:
1. Menyatakan tujuan secara jelas.
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data.
4. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi).
5. Menarik kesimpulan secara objektif.
6. Melaporkan hasilnya secara parsimony (simple).
7. Temuan penelitian dapat digeneralisasi.
G. TAHAPAN PENELITIAN ILMIAH
Tahapan-tahapan dalam penelitian ilmiah merupakan pedoman peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara yang benar. Urutan dan jenis kegiatan penelitian ilmiah bisa berbeda-beda tergantung jenis penelitiannya. Secara umum langkahlangkah penelitian meliputi:
1. Merumuskan Masalah Dengan Jelas.
2. Melakukan Studi Kepustakaan/Literatur.
3. Menentukan Desain/Pendekatan/Strategi Penelitian yang Sesuai.
4. Merumuskan Hipotesis.
5. Melakukan Identifikasi, Klasifikasi, dan Definisi Operasional dari
Variabel-Variabel Penelitian.
6. Melakukan Pemilihan/Pengembangan Alat Pengumpul Data Penelitian.
7. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian.
8. Mengumpulkan Data Penelitian.
9. Melakukan Pengolahan dan Analisis Data Penelitian.
10. Melakukan Penarikan Kesimpulan.
11. Menyusun Laporan Penelitian.
Catatan: urutan dan jenis kegiatan yang perlu dilakukan dapat berbeda-beda, sesuai dengan jenis penelitian.
Read More..
Penelitian, kata dasarnya adalah teliti yang artinya cermat atau seksama. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), penelitian dapat merupakan pemeriksaan yang
teliti atau penyelidikan. Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban
(Sekaran, 1994:4). Kata sistematis dan terorganisasi menunjukkan bahwa untuk
mencapai tujuannya penelitian menggunakan cara-cara atau prosedur tertentu yang
diatur dengan baik.
1. Mengapa penelitian dilakukan atau apa tujuan penelitian?
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-
fakta atau fenomena secara lebih mendalam. Perhatian dan pengamatan terhadap
fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan
suatu pertanyaan masalah. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yang
sistematis untuk
a. memecahkan permasalahan atau menjawab pertanyaan penelitian (tujuan
jangka pendek/tujuan praktis).
b. mengembangkan pengetahuan (tujuan jangka panjang).
2. Karakteristik Penelitian
Ada tiga faktor yang merupakan karakteristik penelitian: tujuan penelitian, metode
penelitian, dan hubungan antara penelitian dan ilmu.
Disamping aspek motivasi dan
tujuan penelitian, peneliti perlu mempelajari Metodologi Penelitian.
Metodologi berasal dari kata method yang berarti cara atau suatu prosedur, dan logos
atau ilmu. Menurut para ahli, penggunaan metodologi penelitian dianggap baik
apabila seorang peneliti mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi,
merumuskan masalah tersebut secara tepat, menentukan prosedur penelitian yang
digunakan secara rinci sehingga memungkinkan peneliti lain, kalau perlu, bisa
mengulangi penelitian yang sama, menggunakan desain yang tepat serta melaporkan
hasil-hasilnya dengan menggunakan metoda yang dapat dipertanggungjawabkan
B. SIKAP ILMIAH
1. Bagaimana Memilih Pengetahuan yang Benar?
Terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapat/mencapai kebenaran:
a. Pendekatan non ilmiah.
b. Pendekatan ilmiah.
a. Pendekatan non ilmiah
Pendekatan non ilmiah merupakan usaha pencarian kebenaran/pengetahuan tanpa
melewati tata tertib pendekatan ilmiah. Pendekatan non ilmiah ini biasanya dilakukan
dengan cara berikut: menggunakan akal sehat, menggunakan prasangka, menggunakan
intuisi, suatu penemuan kebetulan dan coba-coba, serta pendapat otoritas ilmiah dan
pikiran kritis.
1) Menggunakan akal sehat
Akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis manusia.
Contoh 1.1
• Karena sinar matahari bisa membunuh kuman, maka orang yang sakit agar
sembuh di jemur di bawah sinar matahari. Alasannya adalah kuman
menyebabkan orang sakit.
• Menurut akal sehat, banyak pendidik meyakini bahwa hukuman adalah
alat utama dalam pendidikan. Namun berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam
pendidikan, melainkan ganjaran.
Kelemahan pencarian kebenaran/pengetahuan dengan cara menggunakan
akal sehat adalah kecenderungan untuk melakukan generalisasi. Dari contoh
1.1, diketahui bahwa tidak semua orang sakit disebabkan oleh kuman atau hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan.
2) Menggunakan prasangka
Penggunaan prasangka biasanya dilakukan apabila pencapaian tujuan secara
akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Dengan
menggunakan prasangka, orang cenderung mempersempit pengamatannya.
Contoh 1.2
• Ketika terjadi pemboman lagi di Aceh, orang-orang GAM ditangkapi.
Alasannya adalah karena GAM adalah organisasi pengacau keamanan di
Aceh, maka setiap ada pemboman pasti dilakukan GAM.
Kelemahan dengan cara ini adalah orang cenderung mempersempit
pengamatan dan cenderung mengkambinghitamkan orang lain. Dari contoh
1.2, hanya GAM yang diperhatikan gerak-geriknya dan aparat keamanan menganggap GAM adalah penyebab terjadinya kekacauan keamanan di Aceh padahal aparat keamanan yang kerjanya kurang baik.
3) Pendekatan intuitif
Mengambil kesimpulan/menetukan pendapat melalui proses yang tidak disadari/tidak dipikirkan langkah-langkahnya terlebih dahulu. Di sini tidak ada langkah-langkah sistematis dan terkendali.
Contoh 1.3
• Pemilihan lokasi bisnis yang dilakukan seorang wirausahawan seringkali
menggunakan intuisi.
• Banyak yang menentukan calon pasangan hidupnya didasarkan atas
intuisinya.
4) Penemuan secara kebetulan dan coba-coba.
Dalam sejarah manusia, banyak penemuan diperoleh secara kebetulan/tanpa rencana.
Contoh 1.4
• Penemuan kina sebagai obat malaria.
• Penemuan hukum Newton.
• Penemuan kue brownies.
Walaupun penemuan-penemuan yang diperoleh ini sangat berguna, akan tetapi penemuan ini bukan didapatkan melalui pendekatan ilmiah.
5) Pendapat otoritas ilmiah
Otoritas ilmiah adalah orang yang biasanya menempuh pendidikan formal
tinggi dan/atau punya pengalaman cukup banyak. Pendapat mereka sering
diterima tanpa diuji lebih dahulu karena dipandang benar. Tetapi pendapat
otoritas tidak selamanya benar, karena tidak berdasarkan penelitian tetapi atas
pemikiran logis.
Contoh 1.5
• Pergantian Presiden akan memberikan sentimen positif pada pasar saham
dan mata uang.
• Apa yang dikatakan oleh Gus Dur seringkali dianggap sebagai informasi
benar oleh para pendukungnya.
b. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan pencarian kebenaran atau pengetahuan didasarkan atas ciri-ciri keilmuan (rasional, empiris, dan sistematis) dan dibangun didasarkan atas teori tertentu.
1. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh panca indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
3. Sistematis berarti menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
Setiap usaha yang dinyatakan sebagai usaha ilmiah harus didasarkan atas sistem dan metode tertentu yang menjadi pedoman disebut metode ilmiah. Dengan demikian, upaya mencari kebenaran dengan pendekatan ilmiah dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah yang teratur dan sistematis.
Proses pencarian kebenaran/pengetahuan menggunakan metode ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk teori, menggunakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Kriteria metoda ilmiah harus dilakukan: berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran obyektif, dan menggunakan teknik kuantifikasi.
C. PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan. Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang mengandung unsur-unsur ilmiah atau keilmuan dalam aktivitasnya. Unsur-unsur yang penting dalam penelitian ilmiah adalah observasi dan nalar (reasoning).
Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang sistematik, terkontrol, empiris dan
kritis tentang fenomena-fenomena alami, dipandu oleh teori-teori dan hipotesis
tentang hubungan yang diduga terdapat diantara fenomena-fenomena tersebut.
Penelitian ilmiah dapat merupakan mesin yang memproses produk ilmu pengetahuan.
Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah dengan tujuan mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya.
1. Syarat Melakukan Penelitian Ilmiah
Diperlukan paling tidak dua syarat agar penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan
baik:
a. Memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek
penelitian.
Contoh 1.6
• Jika seseorang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan
pemasaran, maka ia harus mempelajari dan memahami konsep dan teori
pemasaran.
• Jika seseorang ingin melakukan penelitian/membuat tugas akhir yang
berkaitan dengan perancangan aplikasi sistem informasi inventori barang,
maka ia harus mempelajari dan memahami konsep perancangan sistem
informasi, bahasa program yang akan digunakan, serta teori dan konsep
inventori barang.
b. Menguasai metodologi penelitian (pengetahuan tentang berbagai metoda yang
digunakan dalam penelitian ilmiah). Agar penelitian yang dilakukan sesuai
dengan harapan dan tujuan, seorang peneliti harus menguasai metodologi
penelitian yang dilakukan.
Contoh 1.7
• Metode penelitian yang digunakan dalam bidang rekayasa (engineering),
misalnya perancangan sistem informasi seringkali mempunyai perbedaan
dengan metode penelitian yang digunakan dalam bidang manajemen atau
sosial.
D. KONSEP ILMU PENGETAHUAN
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan konsep yang sulit didefinisikan dengan batas-batas
yang jelas. Cakupannya luas serta batas-batasnya kabur. Fungsi ilmu pengetahuan
juga sering tidak terdefinisikan dengan pasti dan sering dinyatakan secara
berbeda-beda.
Ilmu pengetahuan mencoba menjelaskan fenomena/fakta untuk memahami
hakekat suatu objek, atau mendapatkan pengetahuan tentang objek tersebut.
Pemahamannya dilakukan melalui observasi/pengamatan terhadap objek.
Hasilnya merupakan sekumpulan fakta/fenomena yang dapat dibuktikan secara
empiris, yaitu dapat diamati langsung oleh manusia dengan menggunakan panca
inderanya.
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan teori-teori. Masing-masing teori berguna untuk menjelaskan hubungan antar fakta. Hubungan antar fakta diamati secara empiris dan apa adanya tanpa memperhatikan apakah hubungan-hubungan tersebut indah, bagus, atau baik secara etis. Dengan demikian ilmu pengetahuan harus jujur, bebas nilai, dan objektif.
Akan tetapi dalam prakteknya, penggunaan ilmu pengetahuan tidak bebas nilai.
Dalam hal ini, seorang ilmuan dapat mempunyai rasa tanggung jawab
kemanusiaan, misalnya dengan mencegah penemuannya disalahgunakan untuk
maksud-maksud buruk. Karena objektif, ilmu pengetahuan harus terbuka, agar
bebas dari nilai-nilai pribadi dan juga harus terbuka untuk semua orang. Karena
terbuka, ilmu pengetahuan jadi bersifat jelas, mulai dari awal penelitian sampai
penarikan kesimpulan.
Kesimpulannya adalah bahwa Ilmu Pengetahuan harus mempunyai ciri-ciri berikut, yaitu terstruktur secara sistematis, merupakan hasil observasi empiris, bersifat objektif, jelas dan dapat diuji secara terbuka oleh semua orang.
2. Pola Dalam Kegiatan Berpikir
Ilmu Pengetahuan merupakan hasil kegiatan berpikir, baik dari hasil kegiatan berpikir rasional dan kegiatan berpikir empiris.
a. Apakah kegiatan berpikir rasional itu?
Kebenaran sebagai dasar ilmu pengetahuan yang didapat dari pemikiran
manusia secara rasional (menggunakan rasio atau akal), tanpa bukti nyata di
lapangan.
Contoh 1.8
• Terdapat tiga bilangan real a, b, dan c.
Jika a > b dan b > c, maka a > c.
(misalkan bilangan tersebut adalah 2,5, dan 10. Jika 10 > 5 dan 5 > 2, maka
10 > 2)
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode hisab (perhitungan).
Kelemahan berpikir rasional adalah cenderung sulit untuk memperoleh kata sepakat tentang kebenaran, karena setiap orang cenderung hanya percaya menurut kebenaran yang pasti menurut diri sendiri.
Contoh 1.9
• Contoh kelemahan berpikir rasional adalah pendapat 6 orang yang buta
tentang gajah.
b. Apakah Kegiatan Berpikir Empiris Itu?
Karena kelemahan berpikir rasional, muncul pola berpikir lain yang
berlawanan, yaitu berpikir empiris yang menganjurkan agar
kebenaran/pengetahuan dicari dari kenyataan/alam. (Pemikiran ini
dipelopori Sir Francis Bacon).
Contoh 1.10
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode ru’yat (melihat hilal).
Akan tetapi empirisme mempunyai kelemahan, diantaranya :
1) Kadang-kadang fakta yang ada tidak mempunya arti, sehingga tidak bisa
ditafsirkan.
2) Fakta yang sama bisa diartikan secara berbeda (dari persepsi individu).
3) Kadang-kadang yang diketahui hanya sebagian fakta, sehingga kumpulan
fakta tidak merupakan pengetahuan yang utuh tentang obyek.
Berangkat dari kelemahan masing-masing kegiatan berpikir tersebut, akhirnya muncul gagasan untuk menggabungkan rasionalisme dan empirisme, yang disebut Metode Keilmuan. Dalam hal ini Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran logis, sedangkan Empirisme memberikan kerangka pengujian untuk memastikan kebenaran.
3. Proses Kegiatan Keilmuan
Jika a > b dan b > c, maka a > c.
(misalkan bilangan tersebut adalah 2,5, dan 10. Jika 10 > 5 dan 5 > 2, maka
10 > 2)
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode hisab (perhitungan).
Kelemahan berpikir rasional adalah cenderung sulit untuk memperoleh kata sepakat tentang kebenaran, karena setiap orang cenderung hanya percaya menurut kebenaran yang pasti menurut diri sendiri.
Contoh 1.9
• Contoh kelemahan berpikir rasional adalah pendapat 6 orang yang buta
tentang gajah.
b. Apakah Kegiatan Berpikir Empiris Itu?
Karena kelemahan berpikir rasional, muncul pola berpikir lain yang
berlawanan, yaitu berpikir empiris yang menganjurkan agar
kebenaran/pengetahuan dicari dari kenyataan/alam. (Pemikiran ini
dipelopori Sir Francis Bacon).
Contoh 1.10
• Penentuan awal puasa 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang hanya didasarkan
pada metode ru’yat (melihat hilal).
Akan tetapi empirisme mempunyai kelemahan, diantaranya :
1) Kadang-kadang fakta yang ada tidak mempunya arti, sehingga tidak bisa
ditafsirkan.
2) Fakta yang sama bisa diartikan secara berbeda (dari persepsi individu).
3) Kadang-kadang yang diketahui hanya sebagian fakta, sehingga kumpulan
fakta tidak merupakan pengetahuan yang utuh tentang obyek.
Berangkat dari kelemahan masing-masing kegiatan berpikir tersebut, akhirnya muncul gagasan untuk menggabungkan rasionalisme dan empirisme, yang disebut Metode Keilmuan. Dalam hal ini Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran logis, sedangkan Empirisme memberikan kerangka pengujian untuk memastikan kebenaran.
3. Proses Kegiatan Keilmuan
Tujuan kegiatan keilmuan adalah mencari/menguji kerangka pemikiran logis (disebut juga Teori, Hukum, Asas, Kaidah, dan sebagainya) yang bersifat umum. Sifat umum diperlukan agar kerangka pemikiran logis itu dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai gejala dengan macam-macam objek yang berbeda
Salah satu cara menarik kesimpulan bersifat umum adalah PROSES INDUKSI, yaitu menarik kesimpulan bersifat umum dari kasus-kasus individual.
Contoh 1.11
• Agus adalah seorang sales eksekutif kartu kredit sebuah bank swasta. Hasil
penjualan Agus terendah diantara rekan-rekan kerjanya. Dari sini dapat ditarik
kesimpulan (hipotesis) bahwa permasalahannya adalah ia kurang aktif
mengunjungi calon nasabahnya. Hal ini menimbulkan pula hipotesis berbeda
atas bukti-bukti lain, seperti:
a) Kemampuan menjual Agus rendah, sehingga efektivitas penjualan
menurun.
b) Agus kurang berbakat bekerja di pemasaran bank.
c) dsb.
Penarikan kesimpulan harus memenuhi persyaratan tertentu. Kesimpulan harus
bersifat umum dan dapat memperhitungkan pengaruh dari faktor kebetulan. Oleh
karena itu, digunakan STATISTIKA. Statistika dapat digunakan untuk
menghitung besarnya peran faktor kebetulan dalam penarikan kesimpulan,
memberikan jalan untuk sampai pada kesimpulan terhadap objek-objek yang jumlahnya terbatas, dan mengukur derajat hubungan antara faktor-faktor yang melandasi suatu masalah.
Konsep lain dalam kegiatan keilmuan adalah PROSES DEDUKSI, yaitu penarikan kesimpulan bersifat individual dari pernyataan/kerangka berpikir logis yang bersifat umum.
Contoh 1.12
Premis 1: Semua pegawai Politeknik rajin bekerja. Premis 2: Rizal seorang pegawai Politeknik.
Premis 3: Rizal rajin bekerja.
Dalam proses Deduksi digunakan logika untuk menerapkan pernyataan bersifat umum. Logika akhirnya menjadi Matematika.
Dalam proses kegiatan keilmuan, Fenomena/Fakta digunakan untuk:
a. Merumuskan teori baru.
b. Menguji teori yang sudah ada.
Fenomena/Fakta diperoleh dari Observasi/Pengamatan, yang harus dilakukan
dengan Metode Pengamatan tertentu. Intensitas suatu gejala/fakta yang diteliti
diukur dengan Metode Pengukuran, yang juga dapat digunakan untuk mengukur
hubungan gejala tersebut dengan gejala yang lain secara kuantitatif - agar
ketelitian bisa lebih tinggi.
Dunia keilmuan terbagi menjadi Dunia Rasional dan Dunia Empiris. Dalam dunia rasional, Teori dikembangkan menjadi Hipotesis ataupun diaplikasikan dengan bertumpu pada Logika ataupun Matematika. Di dalam dunia empiris, Hipotesis digunakan sebagai dasar untuk menetapkan Cara Pengamatan ataupun Cara Pengukuran yang akhirnya memberikan Fenomena/Fakta.
Dengan Statistika, dilakukan penarikan kesimpulan tentang fenomena/fakta
secara induktif, baik untuk merumuskan teori yang baru ataupun menguji teori
yang lama.
E. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian, terutama ilmu-ilmu sosial, merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi:
1. Paradigma Kuantitatif .
Paradigma kuantitatif (penelitian kuantitatif) disebut juga dengan paradigma
tradisional, positivis, eksperimental atau empiris. Penelitian kuantitatif menekankan pengujian teori melalui pengukuran variabel dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Contoh 1.13
Penelitian dengan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif.
2. Paradigma Kualitatif
Paradigma kualitatif (penelitian kualitatif) disebut juga dengan pendekatan
konstruktifis, naturalis atau pendekatan interpretatif. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang holistik, kompleks dan rinci.
Contoh 1.14
Penelitian dengan pendekatan induktif yang bertujuan untuk menyusun konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.
Perbedaan antara paradigma kuantitatif dan paradigm kualitatif terletak pada asumsiasumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan mempengaruhi strategi dan desain penelitian.
F. KRITERIA PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah mempunyai kriteria tertentu, yaitu:
1. Menyatakan tujuan secara jelas.
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data.
4. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi).
5. Menarik kesimpulan secara objektif.
6. Melaporkan hasilnya secara parsimony (simple).
7. Temuan penelitian dapat digeneralisasi.
G. TAHAPAN PENELITIAN ILMIAH
Tahapan-tahapan dalam penelitian ilmiah merupakan pedoman peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara yang benar. Urutan dan jenis kegiatan penelitian ilmiah bisa berbeda-beda tergantung jenis penelitiannya. Secara umum langkahlangkah penelitian meliputi:
1. Merumuskan Masalah Dengan Jelas.
2. Melakukan Studi Kepustakaan/Literatur.
3. Menentukan Desain/Pendekatan/Strategi Penelitian yang Sesuai.
4. Merumuskan Hipotesis.
5. Melakukan Identifikasi, Klasifikasi, dan Definisi Operasional dari
Variabel-Variabel Penelitian.
6. Melakukan Pemilihan/Pengembangan Alat Pengumpul Data Penelitian.
7. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian.
8. Mengumpulkan Data Penelitian.
9. Melakukan Pengolahan dan Analisis Data Penelitian.
10. Melakukan Penarikan Kesimpulan.
11. Menyusun Laporan Penelitian.
Catatan: urutan dan jenis kegiatan yang perlu dilakukan dapat berbeda-beda, sesuai dengan jenis penelitian.
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)