Minggu, 21 November 2010

METLIT BAB III

PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN

A. APAKAH MASALAH ITU?

Masalah muncul karena adanya
1. KESENJANGAN, yaitu antara :
a. yang SEHARUSNYA dengan yang TERJADI
b. yang DIPERLUKAN dengan yang TERJADI
c. HARAPAN dengan KENYATAAN
2. Pengaduan
Contoh 3.1 Pengaduan kualitas produk oleh konsumen
3. Kompetisi
Contoh 3.2 Persaingan bisnis

1. Masalah Penelitian
Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi
minat dan perhatian peneliti. Terdapat empat kemungkinan tipe masalah dalam
penelitian :
a. Masalah-masalah yang ada pada saat ini di lingkungan organisasi yang
memerlukan solusi.

Contoh 3.3.
Pimpinan suatu perusahaan berdasarkan laporan realisasi penjualan selama periode tertentu mengidentifikasi adanya masalah dalam pencapaian target penjualan produk X, yang selama beberapa periode mengalami penurunan dibandingkan dengan volume yang dianggarkan. Pimpinan perusahaan kemudian memutuskan untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produk X yang tidak menguntungkan.
b. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan.

Contoh 3.4
Manajemen perusahaan menilai bahwa kinerja bagian pengiriman produk kurang
optimal dan perlu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen
perusahaan. Untuk itu, manajemen memutuskan untuk melakukan penelitian
dalam rangka meningkatkan optimalisasi kinerja bagian pengiriman produk.

c. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan
fenomena.
Contoh 3.5
Anggaran sebagai alat perencanaan keuangan suatu perusahaan merupakan pedoman untuk menilai kinerja manajer dan bawahannya dengan cara membandingkan target anggaran dengan realisasinya. Selisih anggaran dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Secara teoritis, selisih anggaran dipengaruhi oleh dua aspek: target anggaran yang ditetapkan dan kinerja manajer dan bawahan. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kedua aspek yang menyebabkan selisih anggaran tersebut.

d. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
Contoh 3.6
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan antara proses penyusunan anggaran yang melibatkan pimpinan dan bawahan terhadap kinerja individu yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.

Contoh 3.7 Bidang Masalah dan Topik Penelitian

Bidang Masalah
Pemasaran dan Penjualan
Keuangan
Perilaku Organisasional
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Sistem Informasi
Topik
Konsep produk baru
Promosi Penjualan
Perilaku Konsumen
Penilaian saham dan obligasi
Analisis rasio keuangan
Merger dan akuisisi
Motivasi kerja
Gaya kepemimpinan
Budaya organisasi
Standar akuntansi keuangan
Kebijakan dan metode akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
Pengukuran prestasi manajer
Analisis biaya-volume-laba
Pembuatan keputusan investasi
Penerapan Sistem Informasi
Sikap manajemen pengguna
Aplikasi perangkat lunak komputer


B. IDENTIFIKASI MASALAH

Sebenarnya banyak sekali masalah muncul, tidak ada individu maupun organisasi yang tidak mempunyai masalah, tetapi perlu "mata yang terlatih" untuk menemukannya.

Masalah seringkali bisa ditemukan melalui:
1. BACAAN, terutama Laporan Penelitian. Biasanya ada rekomendasi untuk
penelitian lanjutan.
2. DISKUSI, SEMINAR, PERTEMUAN ILMIAH. Hadir para pakar, yang mampu
melihat masalah secara profesional, sehingga ia juga mudah mengidentifikasikan
masalah lainnya.
3. PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS. Para pemegang otoritas, baik dari
pemerintahan maupun dari bidang keilmuan. Mereka harus berhadapan dengan
masalah secara langsung; sehingga mampu melihat masalah secara lebih jelas.
Pemegang otoritas ilmiah karena keahliannya, juga memiliki kemampuan yang
tinggi untuk melihat masalah. Karena itu, jika pemegang otoritas menunjukkan
adanya masalah, berarti bahwa masalah tersebut memang ada, minimal dari sudut
pandang pemegang otoritas.
4. PENGAMATAN SEPINTAS. Ilham yang muncul tiba-tiba karena melihat sesuatu,
tanpa ada rencana untuk menemukan masalah. Contoh penemuan konstruksi
cakar ayam.
5. INTUISI. Masalah yang muncul tiba-tiba, berupa ilham, karena terjadi semacam
"konsolidasi” berbagai informasi, yang berkaitan dengan suatu masalah, sehingga
masalah tersebut bisa terbentuk. Munculnya ilham tidak perlu karena seseorang
sebelumnya melihat sesuatu.
6. PENGALAMAN PRIBADI. Sejarah perkembangan pribadi atau professional
seseorang yang menyebabkannya mampu melihat masalah. Contoh anak
perngusaha kecil bangkrut, kemudian ingin melakukan penelitian tentang
karakteristik usaha kecil yang baik.

C. PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN

Usaha mengidentifikasi masalah biasanya tidak hanya menghasilkan sesuatu masalah. Seringkali masalah yang ditemukan jumlahnya lebih dari satu. Masalah-masalah yang ditemukan tersebut belum tentu seluruhnya cukup layak untuk diteliti, sehingga perlu dipertimbangkan kelayakannya.

Pertimbangan kelayakan masalah untuk diteliti dilakukan melalui dua arah berikut:
1. Pertimbangan dari arah masalahnya.
Melalui pertimbangan ini apakah masalah atau pemecahan masalah bisa memberikan sumbangan terhadap :
• Pengembangan teori, terutama pada bidang-bidang yang relevan dengan
landasan teori yang digunakan.
• Pemecahan masalah-masalah praktis, yang dihadapi dalam kehidupam
manusia.

Karena itu kelayakan bersifat RELATIF, sesuai dengan konteksnya.

Bisa juga muncul pertimbangan lain dalam analisis kelayakan ini, misalnya:
• Apakah data tersedia ?
• Bagaimana masalah itu dinilai dari aspek nilai/norma?

2. Pertimbangan dari arah peneliti/calon peneliti.
Apakah penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan karakteristik peneliti, contohnya :
• Biayanya cukup ?
• Waktu yang tersedia ?
• Alat memadai ?
• Apakah penggunaan teori mencukupi ?
• Apakah penguasaan metoda mencukupi ?
.

D. PERUMUSAN MASALAH
Tidak ada aturan umum yang berlaku mengenai perumusan masalah tetapi disarankan agar :
a. Rumusan masalah hendaknya PADAT DAN JELAS.
b. Rumusan masalah hendaknya bisa memberikan petunjuk tentang pengumpulan
data yang seharusnya dilakukan.
c. Rumusan masalah harus fisibel.
d. Rumusan masalah harus signifikan.
e. Rumusan masalah bersifat etis.

Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap terakhir dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti. Kriteria yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan memilih metode pengujian data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan.

Beberapa contoh rumusan masalah penelitian
1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pengguna dengan kepuasan pengguna
dalam proses pengembangan sistem informasi?
2. Bagaimanakah bentuk sistem informasi pengolahan data penjualan produk yang
berjalan di Bagian Internet Data Center Divisi JTP PT.INTI (PERSERO) Bandung?
3. Bagaimana rancangan suatu perangkat lunak berbasis multimedia untuk
mempresentasikan Universitas XYZ kepada masyarakat luar terutama kepada
calon mahasiswa dan apakah perangkat lunak tersebut cukup handal dan efektif untuk presentasi dan promosi dalam artian informasi yang disampaikan mengena pada sasarannya?
4. Bagaimana perancangan antarmuka yang mampu berinteraksi dengan pengguna,
sehingga mahasiswa mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan
dalam program komputer?

Rumusan masalah penelitian tidak harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Beberapa peneliti merumuskan masalah penelitiannya ke dalam bentuk pernyataan tujuan penelitian.

Beberapa contoh rumusan masalah penelitian dalam bentuk pernyataan.
1. Studi ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh antara partisipasi pengguna
dengan kepuasan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu perangkat lunak berbasis
multimedia yang mampu berinteraksi dengan pengguna, sehingga mahasiswa
mampu dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan dalam program
komputer.
3. Suatu analisis mengenai persepsi kepuasan kerja karyawan tetap terhadap
kebijakan manajemen serta persepsi pegawai tetap terhadap pegawai baru di PT.
XYZ.

E. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH
Setelah masalah dirumuskan, perlu dipikirkan langkah-langkah kegiatan yang perlu
dilakukan hingga masalah dapat diselesaikan. Penetapan langkah-langkah ini tidak
mempunyai aturan umum, juga tidak bisa ditemukan/dipelajari melalui buku-
buku/literatur Metodologi Penelitian, sehingga biasanya diselesaikan dengan
menggunakan:
• logika
• common sense
Seringkali perumusan langkah-langkah kegiatan ini dilupakan dalam perencanaan suatu penelitian, yang dirumuskan hanya masalahnya saja, sehingga bisa sangat membingungkan pada saat penelitian akan dilakukan.

Beberapa contoh langkah-langkah penyelesaian masalah:

Contoh 1:
Membuat Kopi Manis.
Contoh 2:
Mempelajari pencarian strategi kebijakan pembinaan industri kecil
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangannya.
Contoh ini memperlihatkan sebuah penelitian yang bersifat "mencari"
(eksploratif).


Perumusan masalah
dan tujuan penelitian

Landasan teori yang

Identifikasi metoda analisis

Metoda SWOT

Identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampukembangan

berkaitan dengan industri
kecil, strategi bisnis, SWOT
analisis, metodologi
penelitian, dsb.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampukembangan industri kecil

Penentuan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Perancangan kuesioner penelitian

Karakteristik Jumlah Metoda Kuesioner
responden responden sampling penelitian
penelitian penelitian

Pengumpulan Data Penelitian


Penentuan faktor eksternal dan internal industri kecil


Faktor eksternal Faktor internal

Usulan strategi pengembangan
industri kecil

Analisis dan usulan strategi

Kesimpuan dan saran


Contoh 3:
Langkah-langkah perancangan perangkat lunak untuk mengatasi
permasalahan pengiriman barang di PT. ABC menggunakan metoda Waterfall.

Studi Pustaka tentang Analisis dan

Rumusan Masalah dan
Tujuan Penelitian



Identifikasi proses bisnis di

Perancangan Sistem Informasi, Proses
Pengembangan Sistem, Basis Data, Bahasa-
bahasa Pemograman, Metodologi penelitian,
d b
Observasi

organisasi/kompleksitas langsung,
sistem organisasi dan wawancara dengan
kebutuhan sistem user, studi

Informasi tentang proses
bisnis, spesifikasi
kebutuhan sistem

Arsitektur Sistem

Penyusunan daftar
isian dan
kuesioner

Pengembangan Model Sistem Informasi
(Metode The Classic life Cycle /

Analisys Design Coding Testing Maintenance
Menganalisais Menterjemah Menterjemah Pengujian Program yang
bahan bahan -kan bahan -kan data/ terhadap dibuat dapat
yang yang pemecahan program disesuaikan
digunakan dianalisis ke masalah yang dibuat dengan
dalam dalam bentuk software keinginan
pembuatan/ yang yang telah pemakai
pengembanga dimengerti dirancang ke
n software (DFD,ERD, dalam bahasa
Struktur pemrograma
Tabel, n
Struktur
Menu)

Analisis dan Implementasi
Kesimpulan & Saran Evaluasi aplikasi aplikasi sistem yang telah
sistem yang dibuat dibuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar